Menurut Marsan, Y kerap berbicara sendiri dan kadang marah-marah. Namun, masih bisa diajak bicara dan menjawab pertanyaan.
Setelah satu bulan tingal di panti, pengurus yayasan curiga Y sedang hamil. Mereka pun membawa Y ke dokter dan usia kehamilannya diperkirakan sudah 3 bulan.
Kepada Marsan, Y menceritakan sudah bercerai dengan suaminya dan pergi dari Garut untuk mencari pekerjaan.
"Mungkin dari rumah sudah stres, sampai di jalan enggak tahu ke mana arahnya. Jiwanya terganggu," kata Marsan.
Sampai saat ini tidak diketahui siapa pria tak bertanggung jawab yang menghamili Y. Belum diketahui pula apakah ia sudah dalam kondisi hamil saat di Garut atau baru mengandung saat terlantar di jalanan.
Baca: Rumah Terakhir Penderita Gangguan Jiwa
Melahirkan di panti
Tak disangka, setelah pertemuan dengan Y pekan lalu, Kompas.com mendapat kabar perempuan itu sudah melahirkan bayi laki-laki, Jumat (2/6/2017) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Y melahirkan di salah satu kamar kecil yang berada di bangsal khusus perempuan. Hanya dengan beralaskan tikar, Y dibantu melahirkan secara normal oleh pengurus panti.
Marsan mengatakan, ia memang tidak sempat membawa Y melahirkan di bidan atau sebaliknya, mendatangkan bidan ke panti.
Marsan mengungkapkan, tercatat sudah ada empat perempuan dengan gangguan jiwa yang melahirkan di panti tersebut sejak didirikan tahun 2005.
"Yang pertama dulu (melahirkan di panti), kita panggil bidan, bidannya enggak mau (datang). Jadi kita nanganin (proses persalinan) karena terpaksa. Alhamdulillah diberi kemudahan," ungkapnya.
Usai melahirkan, menurut Marsan, Y tampak biasa-biasa saja. Bayi itu tak sempat digendong olehnya.
"Dia biasa aja abis melahirkan, jangankan gendong bayinya, nanya-nanyain aja enggak sama sekali, kata Marsan.
Bayi itu langsung dihangatkan dengan perlengkapan seadanya. Pengurus panti tak sempat mempersiapkan perlengkapan bayi sebelum Y melahirkan. Namun, sudah ada beberapa orang yang menyumbang untuk perlengkapan bayi itu.
Setelah dibersihkan, bayi mungil tersebut kemudian dibawa ke puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut. Marsan mengatakan, saat ini, bayi itu akan diurus oleh keponakannya yang tinggal tak jauh dari panti.
Karena lahir di bulan Ramadhan dan di Yayasan Al Fajar Berseri pada pagi hari, Marsan terpikir untuk menamai bayi itu, Fajar Ramadhan.