Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pasien Gangguan Jiwa Melahirkan di Panti Rehabilitasi Mental

Kompas.com - 04/06/2017, 14:52 WIB
Dian Maharani,
Fidel Ali

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Siang itu, bangsal khusus untuk perempuan di Yayasan Al-Fajar Berseri, Tambun Selatan, Bekasi, tampak ramai seperti biasanya.

Ada yang asyik berjoget, berteriak, berbicara sendiri, ada juga yang hanya duduk-duduk terdiam, berjalan mondar-mandir, hingga tidur-tiduran.

Salah satu yang menarik perhatian adalah seorang perempuan yang sedang bersandar di tembok depan kamar bangsal tersebut. Ia memakai kaus biru tua lengan pendek dan rok panjang berwarna abu-abu, persis seperti rok seragam anak SMA.

Perempuan itu memasukkan bajunya ke dalam rok dan terlihat dengan jelas perutnya yang sudah membesar.

"Sudah 8 bulan," katanya pelan.

Wajahnya ramah, sesekali tersenyum. Tanpa alas kaki, perempuan itu hanya diam berdiri atau terkadang berjalan-jalan di halaman bangsal tanpa teman mengobrol. Belakangan diketahui namanya berinisial Y dan berusia 35 tahun.

Beberapa saat kemudian, Y duduk-duduk sambil membawa setumpuk nasi kering di telapak tangan kanan dan kirinya. Ia terlihat menikmati nasi kering itu.

Kompas.com kemudian mengajaknya bicara. Y mengaku belum mengetahui jenis kelamin bayinya saat itu.

"Enggak tau cowok, enggak tau cewek, soalnya nyungsang (posisi bayi sungsang di dalam kandungan)," katanya.

Baca: Bekasi Bangun Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa

Ditemukan terlantar di jalanan

Y adalah salah satu orang dengan gangguan jiwa yang menghuni panti khusus untuk penyandang disabilitas mental itu.

Ketua Yayasan Al Fajar Berseri, Marsan menceritakan kepada Kompas.com, Y ditemukan di Cikarang oleh seorang warga sekitar 5 atau 6 bulan lalu. Y terlantar di jalan dengan pakaian yang kumal dan rambut mulai gimbal.

Oleh warga tersebut, Y kemudian diantar ke Al Fajar Berseri. Marsan pun menerimanya.

"Dia ditemukan di Cikarang, Jababeka situ. Lalu, ada ibu-ibu yang baik hati bawa ke sini. Hingga sekarang ini belum diketahui dari mana keluarganya, di mana keluarganya. Pengakuannya, dia dari Garut," kata Marsan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com