"Saya selalu bilang sama istri, kalau saya salah, tolong dimaafin ya. Enggak pernah sekalipun saya menikah ribut-ribut," ucap dia.
Ketika seorang perempuan dan laki-laki menikah, kata Nur Khalik, hidup, mati, senang, dan susah keduanya menjadi tanggung jawab bersama. Prinsip itu yang membuat Nur Khalik masih gigih menjual abu gosok di usia tuanya.
Dia tidak ingin merepotkan anak-anaknya yang sudah berkeluarga.
"Kalau bapak sama suami elu sakit, yang lu pilih mana? Pasti suami, begitu juga laki-laki, kalau punya rejeki, pasti yang diduluin istrinya," ucapnya.
Membahagiakan istrinya yang sedang sakit adalah salah satu hal dia pegang kuat dalam hidup. Nur Khalik berencana pulang untuk merawat istrinya sepekan sebelum Lebaran.
Selain ingin membahagiakan istri, dia juga ingin hidup tenang, ingin menolong orang yang kesusahan, ingin menyantuni fakir miskin dan anak yatim piatu, serta ingin mewakafkan masjid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.