Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pengendara Motor Protes ke Polantas karena Ditilang Jadi Viral

Kompas.com - 06/06/2017, 21:43 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Video pengendara motor protes ke anggota polisi lalu lintas menjadi viral di media sosial, salah satunya di jejaring sosial Facebook.

Video ini menunjukkan pengendara yang merasa tidak terima ditilang polisi. Pengendara yang belum diketahui identitasnya itu sudah berada di sebuah pos polisi.

Di sana, dia memprotes petugas dengan mempertanyakan alasan penilangan. Tidak jelas juga kenapa pengendara ini ditilang.

Dalam video tersebut, terlihat seorang laki-laki memegang kertas mirip surat tilang berwarna biru dan bertanya kepada tiga petugas yang ada di pos polisi tersebut soal kejadian tilang ini.

"Jelasin dong kenapa tiba-tiba langsung di-kayak giniin," kata pria yang terlihat memakai baju biru tua itu kepada petugas seperti yang terdengar dalam video itu. 

(Baca juga: Video Polisi Kejar Anjing Pakai Moge Tarik Perhatian "Netizen")

Nampaknya, ada satu orang lagi yang mendatangi pos polisi tersebut untuk melakukan protes. Pria yang satunya lagi ini yang merekam kejadian tersebut.

Terdengar suara yang diduga berasal dari pria yang merekam ikut bertanya alasan polisi memberhentikannya. Ia seolah heran polisi memberhentikannya saat lampu lalu lintas hijau.

Namun, protes itu nampak tidak digubris tiga petugas di pos tersebut. Hingga akhirnya, satu petugas lain memilih keluar.

"Pada diam enggak bisa jawab ya," ujar pengendara kepada petugas.

Kemudian, orang yang muncul di video itu terdengar memperingatkan petugas bahwa dia merekam kejadian ini. "Ini udah saya videoin lho Pak," ujarnya.

Mereka meminta petugas menyebutkan pasal dan undang-undang apa yang menyebabkan mereka ditilang.

Tidak diketahui apakah petugas sudah menulis pasal yang dilanggar dalam surat tilang atau tidak.

Kemudian, orang pada video yang memegang surat tilang mengaku punya kenalan TNI.  "Ini yang punya abang saya lho, Kodam, oke ya Pak ya," ujarnya.

"Saya kasih uangnya Pak lima puluh, tapi yang jelas dong apa alasannya begitu lho, kok saya ditilang begini. Yah, salah bapak nilang-nya Pak, Pak. Mentang-mentang saya lahirannya tahun 96 Pak," ujarnya.

Namun, sampai akhir video berdurasi 03.03 menit itu, petugas terlihat tidak merespons sama sekali. Bahkan, petugas kepolisian itu memilih tidak menoleh ke pengendara yang protes tersebut.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com