Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pengendara Motor Protes ke Polantas karena Ditilang Jadi Viral

Kompas.com - 06/06/2017, 21:43 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Video yang di-post pemilik akun Facebook Reza Firmansyah itu sampai Selasa pukul 20.23 malam sudah ditonton 1,2 juta kali, dibagikan 14.542 kali, dan dikomentari 7.141 orang.

(Baca juga: Video Polisi Kejar Anjing Pakai Moge Tarik Perhatian "Netizen")

Netizen yang merespons kejadian di video ini rata-rata memberi respons negatif terhadap polisi.

Akun Zain Khobir berkomentar, "Apa,, benar.. ini klo iya,, lapor sm atasanya.. Dong",, biar kenak sangsi,, tegas..????,".

Ada juga yang menertawakan polisi hanya diam dalam kejadian ini. "Hhahahah,polisinya diam tnpa kta ,bsu x," tulis Firsa Rizal.

Ada yang menyebut kejadian tersebut terjadi di daerah Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, atau di seberang sebuah hotel. Namun, informasi tersebut belum dapat dipastikan.

Sedang diselidiki

Sementara itu, Direktur Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas Polri Brigjen Pujiono mengatakan, pihaknya sedang mengecek video ini.

"Tadi sudah saya cek di mana kejadiannya saya cek di polres-polres belum ada yang jawab," ujar Pujiono.

Menurut dia, kemungkinan anggota polisi diam karena tidak mau berdebat dengan si pengendara.

"Mungkin anggota kita tidak mau berargumentasi karena takut nanti puasanya batal, atau nanti terjadi debat kusir sehingga dia lebih baik diam," ujar Pujiono.

Namun, dia menilai seharusnya petugas tetap menjawab pertanyaan si pengendara dengan sopan santun.

Selain itu, dia menilai pengendara dalam video tersebut tampak arogan. Si pengendara juga dinilai dengan sengaja merencanakan perekaman kejadian ini.

(Baca juga: Beredar Video Polisi Pukul Pengemudi Go-Jek)

Ia juga menyayangkan pernyataan pengendara dalam video tersebut yang mengaku-ngaku punya saudara di Kodam. Demikian juga dengan sikap pengendara yang mau menyogok petugas di pos tersebut.

"Itu sudah melecehkan aparat itu (menawarkan sogokan), sudah pidana, itu kan tidak boleh. Tapi anggota kita kan enggak terpancing. Coba kalau ketemu yang emosional, kira-kira marah enggak dia kalau digituin, (dia sedang) pakai seragam lho, dia institusi negara, dihargai dengan uang sekian ribu. Itu namanya arogan," ujar Pujiono.

Meski begitu, karena video ini belum jelas kejadiannya di mana, Pujiono memerintahkan timnya untuk mencari tahu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Seperator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Seperator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com