Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KCJ Menjawab Mengapa Ibu Hamil Masuk Kategori Prioritas di KRL

Kompas.com - 14/06/2017, 18:58 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Vice President Komunikasi PT KRL Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa menjelaskan alasan ibu hamil mendapat tempat duduk prioritas di gerbong KRL commuterline.

"Pada dasarnya, ini merupakan masalah tenggang rasa dan simpati terhadap orang lain," kata Eva melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (14/6/2017) petang.

Penjelasan Eva itu untuk menanggapi status Facebook pemilik akun atas nama Shafira Nabila Cahyaningtyas, baru-baru ini. Akun Shafira mem-posting status yang intinya mempertanyakan mengapa ibu hamil diprioritaskan untuk mendapat tempat duduk di KRL.

Eva menjelaskan, ibu hamil memiliki kondisi khusus yang membedakan mereka dari orang lain yang tidak hamil. Ibu hamil juga dianggap bertanggung jawab tidak hanya pada dirinya sendiri tetapi pada anak yang dikandungnya saat itu.

Prioritas itu diberikan terkait dengan dengan kondisi KRL yang kerap padat pada jam-jam sibuk. Karena itu ibu hamil dimasukkan dalam kategori prioritas agar mendapatkan tempat duduk karena ibu hamil yang berdiri rentan terjepit atau berdesakkan dengan penumpang lain di sekelilingnya.

"Ibu hamil ada kecenderungan mengalami hal-hal yang makin menyebabkan fisiknya lebih lemah dari kondisinya sebelum hamil," tutur Eva.

Status Facebook Shafira itu diunggah seorang netizen bernama Eka Aditya melalui foto-foto screenshot karena akun Shafira terpantau sudah tidak aktif lagi. Dari screenshot itu terbaca bahwa Shafira menulis dirinya rutin naik KRL commuterline selama dua tahun terakhir dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Dalam penggalan statusnya, Shafira merasa kesal karena harus merelakan tempat duduknya untuk seorang ibu hamil. Ia kemudian berdiri berdesak-desakan dengan para penumpang lainnya. Dia mengaku pusing dan kesal sehingga ingin mengumpat satpam dan ibu hamil yang telah mengambil tempat duduknya.

"Akhirnya dengan sedikit keikhlasan dan banyak kemarahan dengan keadaan, gue dan temen gue berdiri sampe Stasiun Tanah Abang," bunyi status Shafira.

Shafira lalu bertanya mengapa para ibu hamil berhak mendapatkan tempat duduknya dan mengapa ibu hamil selalu menjadi prioritas.

"Iya sih mereka emang lagi hamil, di perutnya ada anaknya, tapi nggak begini! Gue di Bogor juga usaha cari tempat duduk dan dengan tanpa bersalahnya direbut sama ibu-ibu hamil. Semakin lama gue semakin gak respeck sama ibu-ibu hamil, bener-bener udah semuak itu!" tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com