JAKARTA, KOMPAS.com - Djarot Saiful Hidayat akhirnya resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta. Peristiwa ini tentu tidak lepas dari peran mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang terjerat kasus penodaan agama.
Akibat kasus itu, Basuki atau Ahok divonis dua tahun hukuman penjara. Ahok memutuskan untuk mencabut banding dan mengundurkan diri dari jabatan gubernurnya.
Surat pengunduran diri itu yang dijadikan dasar oleh DPRD DKI Jakarta untuk mengusulkan pengangkatan Djarot sebagai gubernur.
Usai dilantik, Djarot berencana langsung menjenguk Ahok di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Namun, kegiatan kedinasan yang ada membuat rencana Djarot itu tertunda.
Pada Sabtu (17/6/2017), akhirnya rencana itu terwujud. Djarot menjenguk Ahok di Rutan Mako Brimob.
Baca: Bertemu Ahok, Djarot Laporkan Sejumlah PR di DKI Jakarta
Kepada Djarot, Ahok mengucapkan selamat. Kata Djarot, Ahok memang menginginkan proses peralihan kursi gubernur ini berjalan lancar dan cepat.
"Kata beliau, 'selamat Mas, semuanya sudah lancar'. Karena inginnya Pak Ahok itu supaya cepat diproses, makanya untuk mempercepat proses beliau mengundurkan diri," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (19/6/2017).
Djarot bersyukur karena Ahok terlihat sehat selama berada di sana. Ahok juga terlihat lebih berisi karena sering berolahraga di dalam penjara.
Baca: Djarot: Ahok Sekarang Lebih Berisi dan Bugar
Bicarakan program Jakarta
Selama berada di penjara, Djarot mengatakan, Ahok ketinggalan berita-berita terbaru. Oleh karena itu, Ahok menanyakan semua program yang sedang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ahok bertanya tentang progres Jakgrosir dan mesin CAS (Controlled Atmosphere Storage). Maklum saja, CAS ini sudah dinanti-nantikan Ahok sejak dia masih menjabat sebagai gubernur.
Dulu Ahok mengakui belum bisa mengontrol harga cabai dan bawang. Dia mengatakan, masalah itu bisa segera teratasi ketika mesin CAS tersedia. Mesin ini akan membuat cabai dan bawang bertahan lebih lama. Namun, Ahok tidak tahu bahwa mesin CAS sudah diresmikan beberapa waktu yang lalu.
"Dia tanya tentang CAS ya karena dia kan enggak ngikutin berita. Kalau untuk CAS-nya sudah kami resmiin, tinggal Jakgrosir. Termasuk simpang susun semanggi ditanyain, terus koridor 13 ya itu juga ditanyakan," ujar Djarot.
Selain itu, Ahok juga masih menaruh perhatian terhadap pembangunan masjid di RPTRA Kalijodo. Masjid tersebut nantinya diberi nama Masjid Jami Al-Mubarokah.
"Karena waktu itu yang meletakkan batu pertama kan pak Ahok ya, waktu itu setelah peresmian RPTRA dan RTH Kalijodo," ujar Djarot.
Groundbreaking masjid tersebut memang dilakukan usai peresmian RPTRA dan RTH Kalijodo. Djarot mengatakan, pembangunan Masjid Jami Al-Mubarokah masih sesuai dengan jadwal. Rencananya, masjid tersebut akan diresmikan pada Oktober 2017.
"Saya bilang (ke pak Ahok), Alhamdulillah sudah saya masukkan ke badan wakaf, itu kan masuk badan wakaf ya. Sekarang lagi proses, Oktober-lah kita resmikan," ujar Djarot.
Baca: Ditemui Djarot, Ahok Tanya Pembangunan Masjid di Kalijodo
Diminta terus kerja
Djarot mengatakan, Ahok memberikan sebuah pesan yang sederhana. Pesannya adalah meminta Djarot untuk tetap bekerja saja.
"Kerja keras, fokus, tuntaskan sampai dengan 2017," ujar Djarot.
Djarot mengerti pemerintahan ini merupakan satu rangkaian yang tidak bisa dipisahkan dengan Jokowi dan Ahok. Dia harus menuntaskan apa yang menjadi visi dan misi Jokowi-Ahok ketika dulu dilantik.