JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Terminal Lebak Bulus, Suprihartono, mengatakan bahwa jumlah pemudik di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada musim mudik 2017 turun dari tahun sebelumnya.
Dia menuturkan, pada H-5 Lebaran atau Selasa (20/6/2017), tercatat 1.100 pemudik berangkat dari terminal tersebut. Adapun pada tahun sebelumnya tercatat 1.257 pemudik berangkat dari Terminal Lebak Bulus pada H-5 Lebaran.
"Mungkin turun dengan adanya mudik pribadi, kendaraan motor sendiri atau dengan adanya mudik gratis," kata Suprihartono, di Lebak Bulus, Rabu sore.
(baca: Jumlah Pemudik Bus Tak Sampai Setengah dari Pemudik Kereta)
Selain itu, di kawasan Lebak Bulus dan Pasar Jumat, bus AKAP juga berangkat dari lahan-lahan kosong yang disewa perusahaan otobus (PO). Jika dihitung dari H-7 atau Minggu (18/6/2017) hingga Rabu sore, tercatat 2.988 pemudik berangkat menuju berbagai daerah.
Suprihartono memprediksi puncak arus mudik di Terminal Lebak Bulus terjadi pada H-3 Lebaran.
"Biasanya puncak mudik jatuh di H-4 atau H-3," ujarnya.
(baca: Waspadai Perampokan dengan Modus Pembiusan di Terminal Bus)
Sejauh ini, dari hasil pemeriksaan kendaraan atau ramp check, belum ditemukan bus di Terminal Lebak Bulus yang tidak laik jalan. Pada musim mudik 2017, Terminal Lebak Bulus dioperasikan sebagai terminal bantuan Lebaran bersama dengan Terminal Grogol, Terminal Pinang Ranti, Terminal Muara Angke, dan Terminal Tanjung Priok.
Terminal bantuan dioperasikan untuk menghindari penumpukan di tiga terminal utama yakni Pulo Gebang, Kampung Rambutan, dan Kalideres.