Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Kemenhub Kritik Pelabuhan Tanjung Priok Masih Pakai Tangga Manual

Kompas.com - 28/06/2017, 06:21 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo meninjau persiapan arus mudik dan balik Lebaran 2017 di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Pusat, Selasa (27/6/2017).

Saat tiba di dermaga terminal Nusantara-Pura 2, Sugihardjo sempat mengkritik salah satu fasilitas bagi penumpang kapal yang masih menggunakan tangga manual.

Tangga tersebut digunakan sebagai sarana mobilitas penumpang dari kapal menuju terminal.

"Kalau kita bicara di Medan, Makassar, Surabaya bahkan di Sorong, untuk mobilitas penumpang dari terminal ke kapal dan sebaliknya itu sudah menggunakan garbarata. Kalau di sini coba dilihat, masih menggunakan tangga manual yang didorong," ujar Sugihardjo.

Namun, seorang pegawai PT. Pelni menerangkan bahwa rencananya jembatan garbarata baru akan dibangun pada 2018.

Garbarata merupakan fasilitas yang biasa digunakan di bandar udara, berupa jembatan yang berdinding dan beratap.

Jembatan tersebut menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang sehingga memudahkan penumpang masuk ke dalam dan keluar dari pesawat.

"Barangkali saya imbau untuk segera direalisasikan pembangunan Garbarata untuk layanan penumpang," ucap Sugihardjo.

Sugihardjo menuturkan, jika dilihat dari segi komersialitas, biaya pembangunan garbarata dan terminal, tidak sebanding dengan jumlah pendapatan.

Meski demikian, menurut dia, pembenahan fasilitas perlu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang.

"Kalau dihitung dari sisi komersial mungkin tidak masuk antara biaya terminal dengan pendapatan, tidak akan masuk. Tapi sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan saya pikir kita perlu memberikan perhatian terhadap layanan untuk penumpang," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com