Selain memeriksa tayangan kamera CCTV, tim tersebut juga akan mengumpulkan saksi-saksi di lokasi kejadian.
"Nomor polisi motor yang dikendarai (pelaku) juga masih lidik," ujar Iwan.
(baca: Wanita Indonesia yang Datangi ISIS Merasa Ditipu dan Ingin Pulang)
Bukan yang pertama
Ancaman atau teror terhadap Mapolsek Kebayoran Lama ini bukanlah yang pertama bagi kepolisian. Teror bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu menewaskan tiga anggota kepolisian yang tengah menjaga pawai obor pada 24 Mei 2017.
Selain itu, ada 6 anggota kepolisian yang mengalami luka berat dan harus dirawat di rumah sakit. Dari warga sipil, ada 5 korban luka, yakni sopir bus Kopaja, mahasiswi, hingga karyawan BUMN.
Lalu pada 25 Juni 2017, serangan pada personel kepolisian kembali terjadi di Mapolda Sumatera Utara. Kedua terduga teroris berinisial SP (47) dan AR (30) menyerang Mapolda Sumut pada Minggu pukul 03.00 WIB.
Setelah melompat pagar di penjagaan, pelaku menyerang polisi yang tengah beristirahat di salah satu dari tiga pos penjagaan. Menurut polisi, pelaku melakukan penyerangan sambil berteriak.
Aiptu Martua Sigalinging tewas ditikam senjata tajam di leher, dada, dan tangan. Pelaku juga mencoba membakar ruangan pos.
Salah satu rekan Aiptu Martua, Brigadir E Ginting kemudian meminta tolong kepada anggota Brimob yang ada di pos lainnya. Dari pos I, tiga anggota Brimob, yakni Brigadir Novendri Sinaga, Bharatu Lomo Simanjuntak, dan Brigadir Karo Sekali langsung bergerak cepat mendatangi Brigadir E Ginting dan menembak kedua pelaku.
AR pun tewas dan SR kritis akibat tembakan tersebut.
Setelah itu, terjadi juga teror terhadap personel kepolisian di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, dekat Mabes Polri.
Dua anggota polisi yang baru selesai menunaikan Shalat Isya di masjid tersebut ditusuk oleh seorang pria yang belakangan dikenal bernama Mulyadi. Mulyadi yang keluar dari masjid dan menuju Terminal Blok M akhirnya ditembak di bagian dada karena tidak mengindahkan tembakan peringatan dari personel kepolisian.
Mulyadi pun roboh sekitar 50 meter dari pagar Terminal Blok M lajur Transjakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.