Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tidak Apa-apa Punya Rumah Jelek, yang Penting di Jakarta...."

Kompas.com - 11/07/2017, 12:01 WIB
Lila Wisna Putri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penertiban pemukiman di Bukit Duri, Jakarta Selatan dalam rangka normalisasi sungai Ciliwung dilakukan sejak Selasa (11/7/17) pagi. Masih banyak warga yang lalu lalang mengangkut kayu, seng dan perabotan rumah tangga lainnya.

Petugas satpol PP, pasukan oranye, pasukan biru serta pasukan kuning terlihat sama sibuknya dengan warga sekitar yang masih berusaha mengevakuasi barang tersisa.

Imbauan penertiban sebelumnya telah diketahui warga sejak SP1 hingga SP3, warga yang masih bertahan di Bukit Duri pun mengaku hanya sedang mengontrol jalannya penggusuran. Batas Penggusuran Batas penggusuran sejauh 25 meter dari Sungai Ciliwung.

Namun informasi yang beredar di warga RT 01 simpang siur menyebutkan bahwa ada tanda batas baru yang membingungkan.

Warga membongkar rumahnya sendiri sebelum ditertibkan di area bantaran aliran Sungai Ciliwung di RW 01 Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2017). Setelah bangunan diratakan dengan tanah, Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) akan memulai memasang sheet pile sebagai lanjutan proyek normalisasi Ciliwung.
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Warga membongkar rumahnya sendiri sebelum ditertibkan di area bantaran aliran Sungai Ciliwung di RW 01 Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2017). Setelah bangunan diratakan dengan tanah, Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) akan memulai memasang sheet pile sebagai lanjutan proyek normalisasi Ciliwung.
"Tanda birunya di situ, saya jadi bingung. Belum pasti sampai mana wilayah gusurnya. Kalo disisain cuma sepetak aja mah ya saya bangun lagi 5 tingkat," ujar Neng, salah satu warga RT 01/12 Bukit Duri yang terkena penertiban, sambil tertawa.

Neng masih menunggu proses penggusuran dan berharap rumah miliknya hanya digusur sebagian. Ia masih bertahan karena berpikir mungkin akan disisakan sedikit lahan seperti yang tanda biru tersebut maksudkan.

"Saya urus surat tanah dan lain-lainnya. Sepetak aja saya udah alhamdulillah," ujar Neng saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (11/7/2017).

Baca: Saat Penertiban Bukit Duri, Satpol PP Diminta Tidak "Selfie"

Saat dikonfirmasi ke Iwan Sumantri, ketua RT setempat, ia tidak bisa memastikan apakah akan ada bangunan tersisa.

"Yang jelas 25 meter dari kali (Ciliwung). Pembangunan jalannya kan tidak hanya lurus tapi berbelok. Kita lihat saja hari ini eksekusinya," ujar Iwan.

Warga membongkar rumahnya sendiri sebelum ditertibkan di area bantaran aliran Sungai Ciliwung di RW 01 Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2017). Setelah bangunan diratakan dengan tanah, Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) akan memulai memasang sheet pile sebagai lanjutan proyek normalisasi Ciliwung.
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Warga membongkar rumahnya sendiri sebelum ditertibkan di area bantaran aliran Sungai Ciliwung di RW 01 Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2017). Setelah bangunan diratakan dengan tanah, Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) akan memulai memasang sheet pile sebagai lanjutan proyek normalisasi Ciliwung.
Tanda tersebut dipasang oleh Dinas Tata Air, sehari jelang penertiban.

"Tidak apa-apa punya rumah jelek, yang penting di Jakarta," kata Neng.

Neng mengharapkan sebagian rumahnya tidak digusur karena usaha miliknya sedang dikembangkan di Jakarta, serta anak-anak yang masih bersekolah di daerah Bukit Duri.

"Tidak apa-apa rumah jelek di Jakarta yang penting punya sendiri. Nanti juga balik ke kampung," ujar Neng.

Baca: Anak-anak Bukit Duri Diupayakan Masuk Sekolah Tanpa Ikut PPDB "Online"

Saat ini Neng memilih untuk mencari kontrakan di tanjakan seberang rel, masih di daerah Bukit Duri. Sembari mengontrol proses penggusuran rumahnya.

"Ngambil (rusun) juga di sana, tapi mau ngontrak dulu. Pastiin soal lahan yang di sini, kena gusur atau enggak," tutur Neng.

Kompas TVDitemui di kawasan Bukit Duri, Jakarta, Anies baswedan tak berkomentar banyak terkait proyek reklamasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com