Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Warga Bukit Duri Sudah Kosongkan Rumah

Kompas.com - 05/07/2017, 12:11 WIB
Lila Wisna Putri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana lengang terlihat di rumah-rumah bantaran sungai Ciliwung tepatnya Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Sebagian besar rumah sudah kosong penghuni, sementara warga yang tinggal masih sibuk memindahkan barang atau membongkar rumah mereka sendiri.

Bantuan evakuasi berupa pengangkutan barang ke rusunawa Cakung dan Rawabebek sudah dilakukan petugas untuk terakhir kalinya pada Rabu (5/7/2017) pagi.

Ada sekitar lebih dari 5 truk bak terbuka yang disediakan. Menyusul akan dikeluarkannya Surat Peringatan ketiga (SP3) untuk para penghuni rumah di bantaran sungai Ciliwung, warga memilih untuk mengikuti ketentuan yang ada dan melakukan proses pemindahan pemukiman. Dengan begitu, tidak perlu ada penggusuran paksa.

Baca: Sebelum Rumah di Bukit Duri Dibongkar, BBWSCC Akan Mulai Normalisasi

"Warga sini sih enggak susah ya untuk pindah juga. Yang penting kita ikutin aturan, kita dapat gantinya (tempat tinggal baru), dibantu proses (pemindahan) ke sananya, yah sudah mau bagaimana lagi," ujar Sauri, salah satu warga RT 01 yang terkena penertiban bangunan saat ditemui Kompas.com, Rabu (5/7/2017).

Sauri mengaku bahwa warga setempat sebagian besar sudah pindah ke rusunawa Cakung dan meninggalkan Bukit Duri.

Warga yang masih tinggal hanyalah yang membongkar rumah dan berniat menjual lagi kayu serta perabotan yang tersisa.

"Kita yang disini cuma yang masih kerja, bongkar rumah, antar anak ke sekolah sama ngurusin pindahan," ujarnya.

Pantauan Kompas.com, pintu-pintu rumah sudah banyak tertutup dan digembok.

 

Baca: Penertiban Bangunan di Bukit Duri Dilakukan pada 11 Juli

Tidak ada anak kecil yang berlarian dan bermain, seperti kondisi mulanya. Hanya beberapa orang terlihat lalu lalang.

"Saya sendiri dan keluarga sudah pindah-pindah barang dari sebelum lebaran. Orang tua juga sudah di sana," tambah Sauri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com