Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korek Api Gas Tokai yang Palsu Rentan Meledak

Kompas.com - 19/07/2017, 19:51 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kuasa hukum PT Tokai Dharma Indonesia, Ari Hans Simaela meminta masyarakat untuk lebih cermat untuk membeli produk korek api merek Tokai.

Pasalnya, sejumlah oknum masyarakat melakukan pemalsuan produk korek api merek Tokai dengan kualitas yang tidak memenuhi standar nasional Indonesia (SNI). Korek api palsu itu, kata Ari, berpotensi untuk meledak sewaktu-waktu.

"Produk palsu ini sangat membahayakan konsumen," ujar Ari saat ditemui di Mapolsek Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (19/7/2017).

Produk korek api gas merek Tokai yang palsu memiliki nyala api yang tidak stabil. Begitu juga dengan roda pematik yang sering macet dan keras. Belum lagi, gas yang diisi di dalam korek api palsu tidak diketahui sumbernya.

Dari baunya, kata Ari, bau gas korek api palsu cenderung menyengat dan dikhawatirkan berasal dari gas yang membahayakan.

Baca: Ini Cara Membedakan Korek Api Tokai yang Asli dan Palsu

"Baunya menyengat menggunakan gas cair. Kalau Tokai yang asli menggunakan bahan yang lolos uji," ujar Ari.

Secara terpisah, Kapolsek Penjaringan AKBP Bismo Teguh mengatakan, adapun seluruh produk yang dipasarkan harus memenuhi uji kelayakan.

"Spesifikasinya seharusnya kalau dia memiliki SNI, apalagi tidak ada izin dari pemilik merek yang legal, ya bisa merugikan dari pemilik merek dagang legal dan konsumen. Dari kualitas barang, bahaya korek gas bisa saja meledak," ujar Bismo.

Polisi mengamankan 353.000 korek api palsu merek Tokai di dalam sebuah gudang di Pluit, Jakarta Utara. Korek api palsu itu diimport dari China.

Polres Cirebon juga menemukan korek api palsu merek Tokai yang dibuat di dalam sebuah industri rumahan yang ada di Cirebon, Jawa Barat. Gas dari korek api itu diisi menggunakan gas elpiji "melon".

Baca: Korek Palsu Beredar, PT Tokai Rugi Rp 400 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com