Baca: Anak Jalanan di Kediri Berunjuk Rasa Minta Akses Pendidikan
Salah satu relawan Yayasan Komunitas Sahabat Anak, Sari, mengaku sudah sejak lama meminta Khairul mengikuti kegiatan belajar di sekolah non-formal yang dimiliki yayasan, yakni Pusat Kegiatan Anak (PKA). Namun, Khairul masih enggan masuk PKA dan hanya memilih bimbel.
"Saya tahu dia dari kecilnya, dia sekarang bisa baca hitung, cuma ijazah aja jadinya enggak ada," kata Sari.
Membantu anak-anak marjinal untuk keluar dari dunia jalanan dan kembali ke sekolah memang harus pelan-pelan. Sari menyampaikan, mulanya ada anak yang sudah lama tak sekolah, kini anak tersebut baru kembali masuk sekolah.
Meski tak bergabung dengan organisasi relawan, masyarakat bisa turut membantu anak-anak jalanan keluar dari kehidupan mencari uang di jalan.
Koordinator Jambore Sahabat Anak XXI Saskia Rosita Indrasari menuturkan, cara yang bisa dilakukan yakni dengan tidak memberikan uang kepada anak jalanan.
"Kalau kita ngelihat anak-anak di jalan, kita jangan kasih uang, kita mendingan jadi sahabat anak," ujar Saskia.
Menjadi sahabat anak bisa dimulai dengan bermain dan berbincang bersama anak-anak jalanan itu. Menjadi sahabat anak juga harus bisa menjadi orang yang mau mendengarkan, bukan hanya mengajari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.