Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II Sebut Kerusakan "Runway" di Halim Tidak Terdeteksi

Kompas.com - 02/08/2017, 11:56 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Mengelupasnya landasan pacu atau runway di Bandara Halim Perdanakusuma pada Jumat (28/7/2017) diakui pihak PT Angkasa Pura II sebagai hal yang tidak terdeteksi.

Meski begitu, selaku pengelola bandar udara, mereka menyebut sebelumnya sudah memverifikasi dan menyatakan Halim aman untuk penerbangan haji tahun ini.

"Sudah menjadi kebiasaan kami, sebelum penerbangan haji, bandara-bandara itu diverifikasi oleh tim. Verifikasi kami lihat secara visual di lapangan, tapi tidak terdeteksi secara detail akan ada itu," kata Direktur Operasional dan Teknik PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo kepada Kompas.com, Rabu (2/8/2017).

Djoko menjelaskan, verifikasi yang dilakukan pihaknya mencakup pada pengamatan visual terhadap landasan pacu.

Adapun kerusakan landasan pacu sesudah pesawat kloter pertama penerbangan haji itu diberangkatkan dinilai berawal dari kerapuhan material landasan pacu di bawah permukaan, sehingga tidak diketahui secara pasti saat diverifikasi.

Baca: Menhub Instruksikan AP II Evaluasi Konstruksi Landasan Pacu Halim

Meski begitu, Djoko menganggap wajar hal tersebut dalam dunia penerbangan. Menurut dia, ketika didapati kondisi darurat apapun di lapangan, pihak bandara sudah harus memiliki contingency plan atau rencana cadangan. Dalam hal ini, memindahkan semua penerbangan haji ke Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami lihat kapasitas di Bandara Soekarno-Hatta masih bagus, tidak ada masalah, kami pindahkan ke sini," tutur Djoko.

Pada Jumat malam, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah meminta penerbangan haji dipindahkan dari Halim ke Soekarno-Hatta.

Pemindahan dilakukan atas dasar alasan keamanan penerbangan dan kelancaran penyelenggaraan ibadah haji.

Baca: Runway Halim Rusak, Pesawat Haji Dialihkan ke Soekarno-Hatta Sepekan

Untuk sementara ini, pesawat berbadan lebar (wide body) dengan tipe tertentu belum bisa beroperasi di Halim.

Kebijakan itu dilakukan guna mengantisipasi terulangnya kejadian runway yang mengelupas seperti saat pesawat wide body pengangkut jamaah haji lepas landas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com