Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Djarot Sindir Para Penunggak Iuran Rusun

Kompas.com - 16/08/2017, 11:11 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah alasan yang disampaikan para penghuni rumah susun sewa (Rusunawa) yang menunggak iuran membuat Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat gemas.

Djarot pun kerap menyindir mereka dalam berbagai kesempatan. Selasa (15/8/2017) kemarin misalnya, saat melayani warga yang kebetulan meminta rusun kepadanya, Djorot kembali menyindir para penunggak itu.

Kemarin seorang ibu bernama Ika membawa suaminya yang duduk di kursi roda ke Balai Kota untuk meminta rusun. Ia bertemu Djarot dan Djarot langsung memenuhi permintaannya.

"Kebetulan banyak yang keluar," kata Djarot.

Djarot, setelah melihat kondisi kesehatan suami Ika, bersedia membantu asalkan Ika mengikuti peraturan di rusun yaitu membayar iuran. Iuran biasanya sebesar Rp 300.000 sampai Rp 400.000 per bulan.

"Tapi kalau di rusun ada kewajibannya loh ya," kata Djarot kepada Ika.

"Iya Pak enggak apa-apa," jawab Ika.

Ika bersedia membayar. Menurut dia, iuran rusun jauh lebih murah dari rumah kontrakannya yang sebesar Rp 2 juta per bulan.

Baca: Sambil Sindir Penunggak, Djarot Beri Rusun untuk Warga Berkursi Roda

Ia menyindir para penghuni yang akan dikeluarkan dari rusun karena tak kunjung membayar iuran. Total tunggakan iuran rusun saat ini mencapai Rp 32 miliar.

Djarot menjadikan kasus Ika sebagai contoh bahwa banyak warga yang membutuhkan rusun dan bersedia memenuhi kewajibannya. Menurut dia, iuran rusun sudah sangat murah.

Jika tidak suka tinggal di rusun, Djarot menantang para penunggak untuk mencari tempat tinggal yang lebih murah.

"Barangkali di tempat lain ada yang lebih murah, lebih baik, lebih nyaman, silakan. Itu pilihan. Hidup itu pilihan," kata Djarot.

Menurut Djarot, hidup di Jakarta memang penuh perjuangan. Pemprov DKI tidak mau mengajarkan warga berpangku tangan dengan menggratiskan iuran rusun. Pemprov DKI juga harus bersikap adil kepada warga rusun yang tertib membayar iuran.

"Nanti mereka jealous, cemburu kan," ujar Djarot.

Curiga oknum

Djarot mendapat laporan, ada oknum yang mengajak warga rusun untuk tidak membayar rusun. Dia mengatakan oknum tersebut juga harus dikeluarkan dari rusun.

"Saya juga menduga itu ada aktor, ada beberapa oknum yang memang menggalang untuk tidak membayar. Kalau ada seperti itu keluarkan dulu dia. Kalau ada oknum penghuni situ yang mengoordinir warga untuk boikot tidak mau melunasi kewajibannya, dia dikeluarkan," ujar Djarot.

Lihat: Djarot Menduga Ada Oknum yang Ajak Warga Tak Bayar Sewa Rusun

Djarot meminta Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta mendalami laporan itu. Jika ternyata benar ada, maka oknum tersebut harus dikeluarkan. Dibandingkan mereka yang menolak membayar, masih banyak warga yang ingin tinggal di rusun dengan membawar iuran setiap bulan.

"Kalau mereka betul betul tidak mampu, oke saya setuju diputihkan. Bukan diputihkan, tetapi kami yang bayar melalui Bazis karena masuk golongan duafa," ujar Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com