Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabu yang Dibawa Warga Nigeria Dipesan Narapidana dari Lapas

Kompas.com - 18/08/2017, 18:05 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penyelundupan sabu dalam 71 kapsul yang dibawa warga negara Nigeria bernama Eni Ndukwe dikendalikan dari balik lembaga pemasyarakatan (Lapas).

Hal itu diketahui polisi dari keterangan Eni dan seorang kurir yang diminta mengambil sabu dari warga negara Nigeria.

Menurut Argo, kurir berinisial BK itu mengaku diminta oleh narapidana yang mendekam di salah satu lapas di Jakarta untuk mengambil sabu.

"Kurir yang disuruh oleh narapidana yang disuruh untuk ambil sabu itu sudah kami tangkap," ujar Argo di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jumat (18/8/2017).

(Baca juga: Warga Nigeria Simpan 71 Kapsul Berisi Sabu Dalam Perutnya)

BK mengaku dibayar 2.000 dollar AS untuk sekali pengambilan barang. Polisi yakin bahwa jaringan penyelundupan sabu ini merupakan jaringan internasional.

Polisi kemudian menahan Eni dan BK. Saat ini, polisi mendalami informasi mengenai narapidana yang memesan sabu tersebut.

"Ini adalah jaringan internasional karena dari lapas dia memesan ke Afrika," ujar Argo.

Adapun Eni ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, 15 Agustus 2017. Ia ditangkap dengan 71 kapsul berisi sabu dalam perutnya.

Kepada polisi, Eni mengaku berencana menginap di sebuah hotel di Jakarta Barat.

Hotel tersebut juga menjadi tempat menginap rekannya sesama warga Nigeria bernama Abudu Michael yang lolos dengan membawa 68 butir sabu. Polisi kemudian menciduk Abudu yang hendak check out dari hotel tersebut.

Abudu mengatakan, dia berencana pindah dari hotel tersebut menuju hotel lainnya untuk menemui kurir yang akan mengambil sabu darinya.

Kurir itu adalah BK. Abudu dan Eni kemudian dibawa polisi ke hotel yang dimaksud. Namun, di tengah perjalanan Abudu melawan dan petugas menembaknya hingga tewas.

(Baca juga: Warga Malaysia Ditangkap Saat Sedang Keluarkan Sabu dari Duburnya)

Kompas TV Polisi Tangkap Pengedar 9.000 Ekstasi di Jambi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com