Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Aksi Petugas Damkar Atasi Tabung Gas Meledak Hanya dengan Jari

Kompas.com - 20/08/2017, 19:02 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai kota yang padat penduduk dengan kawasan pemukiman yang tak kalah padat, pencegahan kebakaran menjadi salah satu hal penting untuk diperhatikan.

Hal ini juga turut menjadi perhatian penting Suku Dinas Pemadam Kebakaran (Sudin Damkar) Kota Administrasi Jakarta Utara.

"Oleh karena itu, di setiap ada event car free day dan di kesempatan-kesempatan lainnya kami selalu sosialisasikan cara pemadaman api," ujar anggota Seksi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Sudin Damkar Jakarta Utara, Marwono, Minggu (20/8/2017).

Ia mengatakan, sosialisasi mengenai cara mengendalikan api yang timbul akibat kebocoran regulator tabung gas menjadi salah satu materi yang disampaikan.

"Karena kami memahami, banyak sekali kejadian kebakaran yang disebabkan karena tabung gas rumah tangga ini," kata dia.

Baca: Tabung Gas di Kantin RSUD Pasar Rebo Meledak, 9 Orang Luka Bakar

Marwono mengatakan, ada sejumlah cara yang diajarkan untuk mengendalikan api akibat kebocoran regulator tabung gas. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan kain basah.

"Yang penting jangan panik. Kalau bisa tenang, saat lihat api langsung tutup saja dengan handuk atau kain lain yang dalam kondisi basah," tuturnya.

Mengendalikan api dengan jari

Selain dengan kain basah, Sudin Damkar Jakarta Utara juga melakukan simulasi penanganan kebocoran regulator gas tanpa menggunakan alat bantuan apapun. Pertama-tama petugas akan menyalahan api di dekat regulator tabung gas untuk memantik timbulnya api.

"Saat api menyembur begini, usahakan kita betul-betul tenang dan langsung saja buka regulatornya," ujar petugas.

Selanjutnya, petugas menunjukkan cara lain. Api yang menyembur dari regulator gas ternyata dapat dikendalikan hanya dengan jari. Saat api menyembur, jari petugas perlahan-lahan menuju titik api dan langsung menutupnya dengan rapat-rapat. Api pun padam seketika.

"Tangan saya tidak panas ini, saya bukan belajar ilmu kebal, tapi memang ini tidak terasa panas," lanjut petugas.

Baca: Ini Tips Amankan Tabung Gas Elpiji Sebelum dan Setelah Mudik

Dalam kesempatan tersebut, Kompas.com pun menjajal teknik mematikan api dari kebocoran regulator hanya dengan jari. Dan hasilnya, sama sekali tidak terasa panas.

Setelah api padam, lanjut petugas, regolator harus segera dibuka dengan jalan memutar tuas di bagian belakang.

"Kalau warga tau cara teraman mengatasi api akibat kebocoran regulator tabung gas dan tidak panik maka kebakaran akan menjadi dapat lebih diminimalisir," tutupnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com