JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyinggung soal revitalisasi Kota Tua ketika datang ke pameran di Museum Seni Rupa dan Keramik, tadi malam.
Djarot mengatakan banyak orang yang menyebut kawasan Kota Tua banyak diubah.
"Sekarang banyak orang kritik, saat Pak Ahok enggak ada kok Kota Tua diobrak-abrik? Padahal memang kita obrak-abrik karena kita revitalisasi," ujar Djarot di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jalan Poskota, Rabu (23/8/2017) malam.
Djarot menyinggung bangunan-bangunan di kawasan Kota Tua yang tidak terurus. Dia mengatakan bangunan-bangunan itu bisa diperbaiki tanpa mengubah gaya bangunan aslinya.
Nantinya, bangunan itu boleh digunakan untuk kepentingan komersial oleh pemiliknya, misalnya restoran dan ruang pameran.
Baca: Djarot Beri Kuis 3 Nama Gubernur, Anak Ini Jawab Ahok hingga Anies
Menurut dia, perhatian kepada museum atau cagar budaya tidak perlu selalu bertabrakan dengan kepentingan ekonomi.
Adapun, revitalisasi Kota Tua meliputi kawasan Sunda Kelapa, Waduk Pluit, Muara Baru, dan Pasar Ikan.
Dia mengatakan revitalisasi Kota Tua bisa selesai pada Oktober, sebelum dia melepas masa jabatannya.
Begitu juga dengan revitalisasi Taman Ismail Marzuki dan peresmian 100 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang akan dilakukan Oktober.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.