Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagi Materi Pendidikan Lewat 1.945 "Flash Disk"

Kompas.com - 28/08/2017, 16:14 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegiat pendidikan Akademi Berbagi dan inibudi.org mencanangkan gerakan 1.945 diska lepas (flash disk) berisi materi belajar yang akan didistribusikan untuk sekolah-sekolah di berbagai penjuru Indonesia.

Pendiri Akademi Berbagi Ainun Chomsun menerangkan, inisiasi gerakan ini berangkat dari kondisi pendidikan Indonesia yang masih tertinggal.

"Ketika membicarakan pendidikan kita biasa ngomongin sekolah, tapi jarang membicarakan kualitas lulusan pendidikan formal. Ternyata lulus SMA itu tidak serta merta kemampuan literasinya bagus," ujar Ainun dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Senin (28/8/2017).

Menurut Ainun yang selama tujuh tahun terakhir bergelut di Akademi Berbagi, pendidikan formal tak cukup memberikan kemampuan kepada pelajar.

Baca: Mendikbud Prihatin Banyak Daerah Alokasikan Anggaran Pendidikan di Bawah 20 Persen

Sering kali guru tak memiliki kecakapan mengajar maupun sumber daya yang cukup untuk memberi pengetahuan.

Kondisi serupa juga menjadi perhatian inibudi.org. Sang pendiri, Najeela Shihab menuturkan inibudi.org memproduksi video yang menampilkan guru-guru Indonesia yang memiliki kemampuan mengajar yang baik untuk menejelaskan materi belajar di berbagai jenjang pendidikan formal.

Video yang bisa diakses secara gratis melalui situs inibudi.org dan Youtube ini, menurut Najeela, bisa menjangkau kalangan pelajar yang lebih luas jika didistribusikan dalam bentuk flash disk.

"Materi ini bisa digunakan oleh siswa dan guru di sekolah formal mulai dari sekolah dasar, menengah, dan atas sebagai bagian dari proses belajar dan mengajar, kapan saja, di mana saja, tanpa batasan," ujar Najeela.

Materi yang dibutuhkan sebagai tambahan bahan ajar ataupun untuk belajar siswa dan siswi di rumah ini nantinya akan dimasukkan ke dalam satu flash disk untuk diperbanyak.

Pengumpulan diska lepas dimulai hari ini dan diharapkan terkumpul seluruhnya pada November mendatang.

Najeela mengajak semua pihak mulai dari pegiat pendidikan, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat luas untuk menyumbang flash disk.

Baca: 72 Tahun Merdeka, Apa Kabar Pendidikan Indonesia?

"Kalau ngomongin perubahan pendidikan, enggak bisa biasa. Harus ngebut sengebut-ngebutnya dan caranya semua ikut ngebenerin," ujar Najeela.

Untuk berpartisipasi dalam program ini, masyarakat bisa mengirimkan flash disk ke kantor Akademi Berbagi di Jalan Kaimun Jaya Nomor 17, Cilandak atau menyumbang untuk pengadaan diska lepas di kitabisa.com/berbagiberbudi1945.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com