Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugas "Airport Helper" Bandara Soetta dan Harapan Penumpang Mandiri

Kompas.com - 08/09/2017, 14:42 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Perubahan layanan porter menjadi airport helper di Bandara Soekarno-Hatta dilakukan dalam rangka peningkatan standar bandara di Indonesia agar setara dengan bandara internasional di negara lain.

Bandara Soekarno Hatta ingin menghilangkan porter dan mendorong calon penumpang mandiri saat proses check in hingga boarding.

Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi menjelaskan bandara internasional di luar negeri sudah tidak menggunakan jasa porter.

Menurut Agus, calon penumpang di bandara internasional di luar negeri melakukan semuanya sendiri, mulai dari mengambil troli, proses check in di counter, hingga boarding.

"Di Malaysia dan Singapura contohnya, tidak ada (porter), penumpang yang mandiri. Tapi kami sadari bahwa tentu di sana berbeda, semua sudah dibuat mudah. Nunggu bagasi tidak lama dan sebagainya," kata Agus, kepada Kompas.com, Jumat (8/9/2017).

(baca: Harapan "Airport Helper", dari Kejelasan Gaji hingga Penyediaan Air Minum)

Berbagai kemudahan itu, kata Agus, masih dikejar oleh pengelola bandara yang ada di Indonesia, termasuk AP II. Hal itulah yang mendasari diubahnya fungsi porter menjadi airport helper di Bandara Soekarno-Hatta mulai 1 September 2017.

Agus menjelaskan, tugas airport helper tidak jauh berbeda dengan pekerjaan porter, yakni membantu mengangkat barang bawaan calon penumpang dari lobi terminal hingga area check in, sebelum didaftarkan pihak maskapai untuk masuk bagasi.

Bedanya, layanan helper ini tidak berbayar alias gratis dan helper tidak diperkenankan menerima tip dari pengguna jasa bandara.

"Jadi, yang kami lakukan adalah penumpang juga teredukasi untuk bisa mandiri, seperti di Terminal 3. Helper membantu, katakanlah ada barang yang berat dari mobil ke troli, setelah itu didorong ke dalam," ujar Agus.

Para helper di Bandara Soekarno-Hatta juga dilatih cara melayani orang. Hal itu diperlukan karena pada tahap awal helper beroperasi, mereka masih dalam masa transisi dari sebelumnya sebagai porter, di mana mereka meminta bayaran dan menerima tip atas jasanya.

"Untuk kasus-kasus tertentu seperti manula, ibu hamil, penumpang yang tidak fit atau sakit, kami prioritaskan untuk dilayani," ucap Agus.

Kompas TV Pembangunan Kereta Bandara Soetta Meleset dari Target
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com