Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan "Airport Helper", dari Kejelasan Gaji hingga Penyediaan Air Minum

Kompas.com - 02/09/2017, 13:51 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebagian besar petugas airport helper di Bandara Soekarno-Hatta mengaku belum tahu persis berapa gaji yang akan mereka terima nantinya.

Airport helper merupakan perubahan dari porter. Berbeda dengan porter, airport helper tidak menerima pembayaran atau tip dari penumpang atas jasanya mengangkut barang.

Sebagai gantinya, mereka digaji PT Angkasa Pura II. "Belum ada omongan soal gaji berapa, ya kami mah kerja saja kayak biasa," kata salah satu helper yang ditemui Kompas.com di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (2/9/2017) siang.

Sementara itu, pihak PT Angkasa Pura II kepada wartawan hanya menyampaikan bahwa airport helper akan digaji sesuai standar upah minimum regional (UMR) Kota Tangerang, yakni pada kisaran Rp 3,2 juta.

(Baca juga: Ini Tugas "Airport Helper" yang Beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta)

Meski begitu, para helper ini menyambut baik sistem gaji yang diterapkan tersebut karena pendapatan mereka bisa lebih stabil ketimbang saat menjadi porter.

Saat jadi porter, mereka diharuskan membayar setoran ke perusahaan penyedia jasa angkut barang yang menaungi mereka.

"Kalau lagi ramai, ramai banget, biasanya pas high season. Kalau lagi sepi, ya sepi banget, malah mesti nombok potong gaji buat setoran," tutur helper tersebut menceritakan pengalamannya ketika jadi porter. 

Ada tiga perusahaan penyedia jasa angkut barang penumpang atau porter di Bandara Soekarno-Hatta yang masing-masing menerapkan jumlah setoran berbeda.

Jumlah setoran mulai dari Rp 160.000 sampai Rp 300.000 sehari dengan kondisi porter boleh menerima tip dan dapat membawa pulang uang lebihnya jika sudah bisa menutup setoran untuk hari itu.

(Baca juga: Kata Penumpang soal Perubahan Porter jadi "Airport Helper" )

Selain soal kejelasan besaran gaji, airport helper berharap disediakan fasilitas sederhana berupa tempat air minum di area kerja mereka.

Sebab, sebagai helper, mereka dilarang menerima uang tip sehingga tidak punya uang untuk operasional seperti membeli minum saat bekerja.

"Ya kalau bisa ada dikasih minum. Ada sih di kantor cuma jauh di ujung, mesti jalan terus kalau ke sana kan di sini ditinggalin, enggak bisa," ujar helper itu.

Branch Communication Manager Bandara Soekarno-Hatta Dewandono Prasetyo Nugroho menyampaikan, pihaknya masih membahas lebih lanjut soal besaran gaji para helper dengan tiga perusahaan penyedia jasa angkut tadi.

Namun, satu hal yang pasti kata dia, para helper akan digaji dengan standar UMR Kota Tangerang.

Kompas TV Penutupan jalan Daan Mogot kilometer 23 dilakukan sejak Minggu dini hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com