Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes: Secara Medis, RS Mitra Keluarga Kalideres Tidak Bersalah

Kompas.com - 11/09/2017, 14:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di luar masalah permintaan uang muka untuk perawatan di ruang PICU, bayi Tiara Debora disebut telah mendapatkan penanganan darurat di RS Mitra Keluarga Kalideres.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menyatakan, tidak ada kesalahan dalam penanganan medis yang dilakukan RS Mitra Keluarga Kalideres.

"Dari sisi masalah medis, tidak ada kesalahan ataupun penundaan tindakan akibat biaya yang diminta. Jadi tindakan tetap dijalankan untuk menyelamatkan nyawa Debora walau ada perkataan untuk masuk PICU diperlukan biaya," ujar Koesmedi dalam konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jalan Kesehatan, Senin (11/9/2017).

Koesmedi mengatakan, tindakan dalam fase gawat darurat sudah dilakukan pihak rumah sakit. Jika pasien bisa ditangani selama fase gawat darurat itu, dokter tidak perlu memindahkannya ke dalam ruang khusus PICU.

Baca: RS Mitra Keluarga Lalai karena Suruh Orangtua Debora Cari Rujukan

Namun jika dibutuhkan, maka pasien akan dipindahkan ke ruang PICU meski ruang IGD sebenarnya memiliki ruangan khusus dengan peralatan sama dengan ruang PICU.

Dalam kasus bayi Debora, kata Koesmedi, rencana pemindahan ke ruang PICU baru muncul setelah dokter memberi penanganan medis.

Saat proses pindah ke ruang PICU itulah, orangtua Debora harus mengurus administrasi pembiayaan.

Dalam hal, ini pihak rumah sakit melakukan kesalahan karena tidak bertanya terlebih dahulu siapa yang menanggung biaya pengobatan Debora.

Staf rumah sakit hanya memberi tahu keluarga Debora harus membayar 50 persen agar Debora bisa dipindahkan.

Padahal Debora ternyata memiliki BPJS Kesehatan. Pada proses itu, kata Koesmedi, bayi Debora sedang menerima penanganan juga di IGD.

Kesalahan yang dilakukan RS Mitra Keluarga Kalideres adalah karena tidak bertanya tentang kepemilikan BPJS Kesehatan bayi Debora.

Selain itu, pihak rumah sakit juga lalai karena meminta keluarga Debora mencari rumah sakit untuk rujukan.

Baca: RS Mitra Keluarga Kalideres Mengaku Tidak Tahu Debora Pasien BPJS

Koesmedi mengatakan, mencari rumah sakit rujukan itu seharusnya menjadi tugas RS Mitra Keluarga Kalideres bukan pasien.

RS Mitra Keluarga Kalideres sejauh ini dipastikan belum bermitra dengan BPJS Kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com