Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia Obat PCC di Depok, Aparat Gabungan Malah Temukan Dumolid

Kompas.com - 16/09/2017, 08:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Aparat gabungan dari Satres Narkoba Polresta, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok menggelar razia obat keras di sejumlah tempat di wilayah Kota Depok pada Jumat (15/9/2017) sore.

Razia obat keras dilakukan menyusul kasus tewasnya sejumlah pelajar di Kendari, Sulawesi Tenggara, akibat mengonsumsi obat keras jenis paracetamol cafein carisoprodol (PCC).

Dalam razia yang digelar aparat gabungan di Depok, tidak ada PCC yang ditemukan. Namun, petugas gabungan menemukan Dumolid, yakni obat yang beberapa waktu lalu membuat aktor Tora Sudiro harus berurusan dengan polisi.

"Tadi setelah menyisir beberapa tempat, kami temukan Dumolid. Dumolid itu seperti yang dikonsumsi oleh salah seorang artis yang beberapa waktu lalu diamankan di wilayah Jakarta," kata Kasatres Narkoba Polresta Depok, Komisaris Malvino Edward Sitohang, saat ditemui usai razia.

(baca: Tora dan Mieke Akui Konsumsi Dumolid)

Menurut Malvino, Dumolid menjadi satu-satunya jenis obat yang disita dari razia tersebut. Dia menyatakan disitanya Dumolid disebabkan karena obat tersebut tergolong sebagai obat keras.

"Dumolid adalah jenis obat keras yang untuk mendapatkannya harus atas persetujuan dokter. Tapi tadi kami temukan obatnya ini dijual secara bebas," ujar Malvino.

(baca: BPOM Makassar Sita 29 Ribu Butir PCC yang Akan Diedarkan hingga Papua)

Informasi mengenai adanya razia obat keras di Depok diduga telah bocor. Akibatnya, banyak apotek yang tutup saat aparat melakukan penyisiran. Dalam kegiatan tersebut, aparat gabungan terbagi menjadi dua tim yang menyisir wilayah timur dan barat Kota Depok.

Khusus tim wilayah timur, daerah penyisiran dilakukan mulai dari Jalan Kemakmuran, Jalan Proklamasi, Jalan Keadilan, Jalan Kejayaan, Jalan Bahagia, Jalan Tole Iskandar, dan berakhir di Jalan KSU.

Meski wilayah yang disisir cukup luas, terpantau hanya ada dua apotek yang bisa dirazia oleh aparat gabungan. Satu apotek berlokasi di Jalan Keadilan, dan satu lagi di Jalan KSU.

"Karena Depok ini kan kota kecil ya. Jadi ketika kami akan melakukan kegiatan seperti ini, kemungkinan informasinya sudah menyebar," kata Malvino.

Kompas TV Mengapa peredaran pil PCC bisa demikian marak dan bagaimana melindungi generasi muda dari peyalahgunaan obat-obat terlarang?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan untuk Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan untuk Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com