Salin Artikel

Razia Obat PCC di Depok, Aparat Gabungan Malah Temukan Dumolid

Razia obat keras dilakukan menyusul kasus tewasnya sejumlah pelajar di Kendari, Sulawesi Tenggara, akibat mengonsumsi obat keras jenis paracetamol cafein carisoprodol (PCC).

Dalam razia yang digelar aparat gabungan di Depok, tidak ada PCC yang ditemukan. Namun, petugas gabungan menemukan Dumolid, yakni obat yang beberapa waktu lalu membuat aktor Tora Sudiro harus berurusan dengan polisi.

"Tadi setelah menyisir beberapa tempat, kami temukan Dumolid. Dumolid itu seperti yang dikonsumsi oleh salah seorang artis yang beberapa waktu lalu diamankan di wilayah Jakarta," kata Kasatres Narkoba Polresta Depok, Komisaris Malvino Edward Sitohang, saat ditemui usai razia.

(baca: Tora dan Mieke Akui Konsumsi Dumolid)

Menurut Malvino, Dumolid menjadi satu-satunya jenis obat yang disita dari razia tersebut. Dia menyatakan disitanya Dumolid disebabkan karena obat tersebut tergolong sebagai obat keras.

"Dumolid adalah jenis obat keras yang untuk mendapatkannya harus atas persetujuan dokter. Tapi tadi kami temukan obatnya ini dijual secara bebas," ujar Malvino.

(baca: BPOM Makassar Sita 29 Ribu Butir PCC yang Akan Diedarkan hingga Papua)

Informasi mengenai adanya razia obat keras di Depok diduga telah bocor. Akibatnya, banyak apotek yang tutup saat aparat melakukan penyisiran. Dalam kegiatan tersebut, aparat gabungan terbagi menjadi dua tim yang menyisir wilayah timur dan barat Kota Depok.

Khusus tim wilayah timur, daerah penyisiran dilakukan mulai dari Jalan Kemakmuran, Jalan Proklamasi, Jalan Keadilan, Jalan Kejayaan, Jalan Bahagia, Jalan Tole Iskandar, dan berakhir di Jalan KSU.

Meski wilayah yang disisir cukup luas, terpantau hanya ada dua apotek yang bisa dirazia oleh aparat gabungan. Satu apotek berlokasi di Jalan Keadilan, dan satu lagi di Jalan KSU.

"Karena Depok ini kan kota kecil ya. Jadi ketika kami akan melakukan kegiatan seperti ini, kemungkinan informasinya sudah menyebar," kata Malvino.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/16/08452241/razia-obat-pcc-di-depok-aparat-gabungan-malah-temukan-dumolid

Terkini Lainnya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke