Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan Kabur dan Kritik Lemahnya Pengawasan di Rutan Polres Jakbar

Kompas.com - 18/09/2017, 09:36 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sabtu (16/9/2017) sekitar pukul 03.30 WIB, warga Jakarta dikejutkan dengan kejadian kaburnya delapan orang tahanan dari kamar tahanan nomor 14 Rumah Tahanan (rutan) Polres Metro Jakarta Barat.

Saat itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan para tahanan nekat meninggalkan rutan dengan cara menggergaji teralis besi yang terdapat di bagian atas kamar tahanan tersebut.

Adapun identitas para tahanan yang melarikan diri tersebut, yakni Abbi Isa, Yudi Rohmansyah, Thio Erwin Gunawan, Kurniawan, Ramlan Franco Graizani Julizar, Bagas Fathiong Ramadhan, dan Yocke Arya Winta.

Saat mencoba melarikan diri, tahanan bernama Yocke tertangkap warga sekitar dan menjadi bulan-bulanan warga. Yocke yang mengalami luka cukup parah pun kemudian dilarikan ke RS Polri Kramatjati.

Baca: Delapan Tahanan Polres Jakarta Barat Melarikan Diri

Masih Buron

Setelah dilakukan pengejaran, polisi mengamankan empat orang tahanan kabur di berbagai lokasi yang berbeda.

Keempat tahanan yang ditangkap kembali adalah Yocke Arya Winta yang sempat dihakimi warga di kawasan Palmerah, Jakarta Barat beberapa saat setelah mencoba melarikan diri dari tahanan.

Tahanan kedua yang ditangkap yaitu Bagas Fathiong Ramadhan pada Sabtu malam sekitar pukul 19.45 WIB Polsek Kembangan di Cakung, Jakarta Timur.

Kemudian Yudi Rohmansyah dan Franco Graizani Julizarserta yang ditangkap bersamaan di pemakaman Manggala Desa Jaya Sampurna, Bekasi, Jawa Barat Argo menjelaskan Yudi merupakan residivis kasus narkoba pada tahun 2013 sekaligus inisiator pelarian para tahana.

Sedangkan Franco merupakan residivis kasus perampokan tahun 2003. Dalam penangkapan keduanya mencoba melawan sehingga polisi menembak keduanya.

"Keduanya kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati, tetapi di dalam perjalanan keduanya tidak tertolong lagi," ujar Argo di RS Polri Kramat Jati, Minggu (17/9/2017).

Dari penangkapan keempat orang tahanan tersebut polisi mengamankan satu senjata api rakitan yang digunakan Yudi untuk melawan petugas.

Baca: Polisi Selidik Cara Tahanan Kabur dari Rutan Polres Jakarta Barat

Masih ada empat tahanan kabur yang belum berhasil ditangkap. Polisi memberikan ultimatum terhadap empat orang tahanan narkoba Rutan Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar) yang saat ini masih buron untuk segera menyerahkan diri.

Keempat tahanan yang masih buron tersebut adalah Abbi Isa, Thio Erwin Gunawan, Ramlan, dan Kurniawan. Polisi telah menetapkan keempatnya dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Untuk tahanan yang sudah tertangkap maupun yang masih buron akan menerima hukuman berlapis, yaitu pasal 114 ayat 2 Sub 112 ayat 2 UU RI nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba.

"Sebab, para tersangka patut diduga telah melakukan pemufakatan jahat bersama-sama menjadi perantara dan jual beli narkoba dalam jumlah besar dengan ancaman pidana minimal enam tahun penjara dan maksimal hukuman mati atau seumur hidup," kata Argo.

Kritik untuk kepolisian

Kejadian kaburnya delapan orang tahanan dari Rutan Jakbar menjadi sorotan Indonesia Police Watch (IPW), sebuah badan yang vokal mengkritisi lembaga kepolisian RI.

Baca: Polisi Ultimatum 4 Tahanan Polsek Jakbar yang Kabur Serahkan Diri

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, jika ada tahanan yang melarikan dari tahanan berarti ada kecerobohan yang luar biasa.

"Jika ada tahanan yang kabur dari sel polisi itu adalah kecerobohan yang luar biasa. Sebab untuk menahan tersangka atau pelaku kejahatan butuh proses panjang dengan kesulitan tertentu. Jadi sangat disayangkan jika ada polres yang ceroboh hingga tahanannya kabur," ujar Neta saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Ia mengatakan, untuk kembali menangkap para tahanan yang kabur dibutuhkan biaya yang mahal dan proses yang lama. Ia menilai, kejadian ini tak lepas dari kelalaian Kapolres sebagai pimpinan tertinggi kepolisian di wilayah tersebut.

"Sebab itu jika ada tahanan polres yang kabur Kapolresnya harus segera dicopot. Kecerobohan itu menunjukkan sebagai Kapolres yang tidak mampu mengelola manajemen rumah tahanan. Pencopotan kepala kepolisian Polsek Ciracas Jakarta Utara, Polsek Percut Medan dan Polsek Tambaksari Surabaya karena kasus yang sama pernah terjadi," tandasnya.

Ia menilai, kasus tahanan kabur di Polres Jakarta Barat merupakan sebuah pukulan telak bagi Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis baru saja menjabat.

"Jika di Jakarta saja tahanan bisa kabur bagaimana dengan di daerah. Sebab itulah kecerobohan yang menyebabkan tahanan kabur di wilayah Polda Metro Jaya tidak bisa ditolerir," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com