Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Jalur Rel Dwiganda Manggarai Selesai, 2019 KRL Pasti Tepat Waktu

Kompas.com - 20/09/2017, 13:47 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Muhammad Fadhil mengatakan, ketidaktepatan waktu kedatangan kereta rel listrik (KRL) akan teratasi jika proyek Double-double Track (DDT) atau dwiganda Manggarai-Cikarang selesai dikerjakan.

Fadhil mengatakan hal itu saat menghadiri acara perubahan nama PT KCJ (KAI Commuter Jabotabek) menjadi KCI di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2017).

Baca juga: Wilayah Operasional Tak Hanya di Jakarta, PT KCJ Berubah Nama Jadi PT Kereta Commuter Indonesia

Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu progres pengerjaan yang dilakukan Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

"Kami masih menunggu progres selesai dari PJKA karena mereka yang getol melakukan itu, mudah-mudahan sesuai target awal, yaitu 2019 selesai. Kalau dari PT KAI tidak ada kendala, kami full support," kata dia.

Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didik Hartantyo, dalam sambutannya mengatakan, dengan perubahan nama PT KCJ menjadi KAI diharapkan layanan kereta commuter nantinya akan menjangkau kota-kota metropolitan lain di Indonesia.

Ia menambahkan, pengguna angkutan masal akan terus meningkat. Itulah sebabnya, PT KCI memiliki tantangan besar untuk melakukan berbagai macam perbaikan.

"Ketepatan waktu masih jadi tantangan. Penyelesaian sarana double double track Manggarai dan jalur di Cikarang, Bekasi juga akan menjadi perhatian," kata dia.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah mengerjakan proyek jalur dwiganda atau Double-double Track (DDT) Manggarai-Cikarang.  Namun hingga saat ini pembangunan proyek DDT tersebut ini belum rampung. Pembangunan proyek DDT tersebut telah dimulai dari tahun 2013. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com