Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Panjang di RS Fatmawati, Penanganan Pasien Kanker Payudara Ayu Agustin Belum Maksimal

Kompas.com - 27/09/2017, 19:38 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya pasien yang membutuhkan penanganan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati jadi alasan mengapa Ayu Agustin (21), seorang pasien kanker payudara yang videonya viral di media sosial beberapa waktu lalu tidak cepat ditangani secara maksimal.

Staff Ahli Bidang Pelayanan RSUP Fatmawati dr. Chamim, SpOG (K) Onkologi menjelaskan, sebagai rumah sakit rujukan nasional, banyak pasien kanker pengguna BPJS di RSUP Fatmawati. Pasien harus antre untuk bisa mendapatkan perawatan.

"Di sini kapasitasnya sudah terisi 80 persen dan rumah sakit dengan kapasitas itu kesibukannya bukan main. Tetapi bagi kami itu bukan masalah asalkan pasiennya tertib dan pasien Ayu ini merupakan bagian dari ribuan pasien BPJS sehingga harus mengantre," ungkap Chamim kepada Kompas.com, saat ditemui di RSUP Fatmawati, Rabu (27/9/2017).

Chamim mengatakan, Ayu sendiri belum menjalani biopsi untuk menentukan apakah ia positif kanker payudara atau bukan. Dengan begitu, dokter tidak bisa langsung memberikan kemoterapi.

Baca: Penjelasan RS Fatmawati soal Pasien Kanker Payudara Ayu Agustin yang Belum Kemoterapi

"Ya mungin Ayu ini enggak sabar ya dan juga mendengar banyak omongan orang di luar soal penyakitnya itu dan akhirnya panik sendiri," imbuhnya.

Selain itu, pihak direksi dan juga dokter di RSUP Fatmawati mengalami dilema jika langsung menangani Ayu dan mengabaikan pasien lainnya yang telah mendaftar terlebih dahulu dengan kondisi lebih parah dari Ayu.

"Apakah kami ini etis ada orang yang marah-marah kemudian kami dulukan penanganannya ketimbang yang sudah daftar duluan dengan tingkat penyakit lebih parah? Ini jadi pertanyaan buat kami, sangat dilematis," ungkap Chamim.

Lebih lanjut Chamim menambahkan bahwa pihaknya sudah memiliki daftar pasien yang mendapatkan penanganan operasi, maupun kemoterapi.

Baca: Pengidap Kanker Payudara Ayu Agustin Kini Dirawat di RSUD Ciawi

Jadwal tersebut telah dibuat sedemikian rupa agar semua pasien, tidak hanya pasien kanker di RSUP Fatmawati mendapatkan penanganan yang maksimal.

"Semuanya sudah ada daftarnya kapan harus operasi. Kami enggak boleh menolak pasien, tetapi tetap menanganinya sesuai prosedur. Kami juga enggak menyalahkan Ayu soal ini, toh juga dia kan enggak mau sakit dan enggak mau repot. Tapi memang kondisi kami sekarang seperti ini," pungkas Chamim.

Kompas TV Deteksi Kanker Payudara dengan Teknik ‘Sadari’
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com