Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Apartemen Cinere Bellevue Derita Sesak Nafas

Kompas.com - 05/10/2017, 13:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah penghuni Apartemen Cinere Bellevue, Depok yang sempat terjebak dalam peristiwa kebakaran pada Rabu (5/10/2017) malam, menderita sesak nafas.

Setelah dievakuasi, mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Puri Cinere yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian.

Berdasarkan data RS Puri Cinere sebanyak delapan penghuni apartemen dievakuasi ke rumah sakit tersebut.

Sampai Kamis (5/10/2017) pukul 11.00 WIB, sudah empat penghuni apartemen yang diperbolehkan pulang. Sedangkan empat lainnya masih menjalani perawatan.

Baca: Kebakaran di Apartemen Cinere Bellevue Tergolong Sulit Dipadamkan

Dari delapan orang ini, empat penghuni Apartemen Cinere Bellevue yang sudah diperbolehkan pulang dari RS Puri Cinere adalah Boedhi Sirnarto (50), Harjanto (34), Juwita Azizah (29), dan Maharani meganti (26).

Sedangkan empat orang yang masih dirawat adalah Kemala Hutami Anindya (29), Delisha Karindya Kamdan (2), Dini (47), dan Jacques (75).

Salah seorang dokter di RS Puri Cinere yang menangani para korban, Mitchel Perusi mengatakan, dirawat atu tidaknya korban tergantung kondisi tubuh dan kejiwaannya.

"Beberapa masih dalam kondisi aman, jadi diperbolehkan pulang. Tapi ada beberapa yang setelah diobservasi ternyata kondisinya kurang baik. Jadi harus dirawat," kata Mitchel.

Menurut Mitchel, para korban yang belum diizinkan pulang adalah mereka yang mengalami penyempitan pada saluran pernafasannya.

Hal ini terjadi diduga akibat para korban ini mengalami sesak nafas akibat menghirup asap tebal saat peristiwa terjadi.

"Setelah dilakukan observasi yang lebih ketat, ternyata ada penyempitan di bagian laring. Sehingga membutuhkan terapi," ujar Mitchel.

Mitchel menambahkan, para penghuni apartemen yang mengalami sesak nafas adalah para korban dengan kondisi terburuk dalam peristiwa kebakaran di Apartemen Cinere Bellevue.

Selain sesak nafas, masalah lain yang dialami korban adalah syok dan luka ringan.

"Kalau yang luka ringan ini contohnya ruka robek di bagian tangan karena sempat berusaha memecahkan kaca saat akan menyelamatkan diri," kata Mitchel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com