Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponsel Diduga Milik Perampok di Cimanggis Ditemukan di Lokasi Kejadian

Kompas.com - 10/10/2017, 18:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Pihak kepolisian menemukan sebuah ponsel di salah satu titik di Jalan Dongkal, Sukatani, Cimanggis, Depok. Ponsel bermerek Hicore itu diduga milik salah satu perampok sepeda motor yang beraksi di SD Sindangkarsa 1, Jalan Pekapuran pada Selasa (10/10/2017).

Kapolsek Cimanggis Komisaris Sunarto mengatakan ponsel tersebut kini sudah diamankan polisi untuk kepentingan penyelidikan.

"Barang bukti pelaku yang tertinggal di jalan sudah kita amankan dan dalam penyelidikan," kata Sunarto di Mapolsek Cimanggis.

Jalan Dongkal merupakan rute pelarian dua perampok yang dikejar warga tadi siang. Di jalan itu pula, para perampok yang berboncengan dengan menggunakan satu sepeda motor sempat terjatuh.

Baca juga: Panik Dikejar Warga, Perampok di Cimanggis Kabur Tinggalkan Motornya

Saat terjatuh, salah seorang perampok sempet melepaskan tembakan ke udara hingga membuat warga yang mengepung mereka tak berani mendekat. Pihak kepolisian menduga pistol yang digunakan para perampok adalah pistol rakitan.

"Pistol yang digunakan pelaku diduga jenis revolver rakitan. Lantaran saat petugas melakukan olah TKP tidak ditemukan selongsong peluru," kata Sunarto.

Korban perampokan di Jalan Pekapuran itu bernama Somad, penjaga sekolah di SD Sindangkarsa.

Dua perampok itu datang dengan menggunakan satu sepeda motor. Begitu tiba, satu orang diantaranya langsung menghampiri Somad di halaman sekolah dan merampas sepeda motor Honda Beat yang dikemudikannya.

Somad kemudian meneriaki para perampok yang berupaya kabur itu. Karena diteriaki, satu perampok yang berjaga di motor panik dan langsung naik ke motor Somad yang sudah dipakai rekannya yang bertugas merampas.

Mereka lalalu ngsung kabur. Namun sepeda motor mereka sendiri mereka ditinggalkan di lokasi.

Motor yang ditinggalkan para perampok di lokasi kejadian berjenis sama seperti motor milik Somad yang mereka curi, yakni Honda Beat. Nomor pelat adalah F 3970 FAH.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com