Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot di Penghujung Masa Jabatan...

Kompas.com - 14/10/2017, 06:31 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Sabtu (14/10/2017), merupakan hari terakhir bagi Djarot Saiful Hidayat menjabat Gubernur DKI Jakarta, setelah dilantik pada Mei 2017 lalu.

Masa jabatannya akan berakhir pada tengah malam nanti, dan digantikan oleh pelaksana harian gubernur Saefullah, sebelum gubernur dan wakil gubernur selanjutnya dilantik.

Di hari kerja terakhir, Jumat (13/10/2017), Djarot memulai kegiatannya dengan meresmikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) KKO di Kompleks Marinir Cilandak, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Kalau agenda kami, ini yang terakhir," ujar Djarot.

Setelah meresmikan RPTRA, Djarot meluncur menuju Balai Kota DKI Jakarta. Ia melanjutkan pekerjaannya hingga shalat jumat.

Baca: Ruang Kerja Djarot Mulai Dikosongkan dan Foto-foto Diturunkan

Selepas shalat jumat, Djarot memutuskan pulang menuju rumah dinas gubernur di Jalan Taman Suropati Nomor 7 untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan.

Djarot pun dilepas warga saat meninggalkan kantornya di Balai Kota DKI Jakarta. 

"Pak, sehat ya, Pak," ujar seorang warga.

"Bapak, dadah. Barakallah, Barakallah, Barakallah (semoga Allah memberkahimu)," kata seorang Ibu saat mobil yang membawa Djarot melaju meninggalkan Gedung Balai Kota.

Pada malam harinya, Djarot menghadiri pertunjukan ketoprak humor di Gedung Kesenian Jakarta.

Ketoprak bertajuk "Membangun Kota Raja" itu merupakan persembahan terakhir pejabat DKI untuk Djarot di penghujung jabatannya.

Dalam kesempatan tersebut, Djarot berterima kasih kepada seluruh pejabat dan PNS DKI Jakarta karena telah bekerja sama membangun Jakarta.

Dia pun bangga bekerja sama dengan seluruh PNS.

"Satu sejarah telah kita torehkan di Jakarta dan Bapak, Ibu, terlibat di dalamnya. Saya bangga menjadi bagian semuanya untuk menata Jakarta ke arah lebih baik lagi," ujar Djarot kepada PNS DKI.

Sementara itu, di hari terakhir jabatannya pada Sabtu ini, Djarot berencana menghadiri acara "Terima Kasih Gubernur 2012-2017" di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Dia juga akan menghadiri pesta pernikahan warga.

Tinggalkan rumah dinas

Djarot akan meninggalkan rumah dinas gubernur pada hari ini.

Djarot beserta keluarganya telah menempati rumah dinas tersebut sejak menjabat sebagai gubernur.

"Besok mungkin insya Allah saya sudah tidak di rumah dinas lagi sehingga malam Minggu saya sudah tidak menempati rumah dinas lagi," ujar Djarot, kemarin.

Istri Djarot, Happy Farida, mengatakan, keluarganya akan tinggal di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Happy mengaku sudah mulai mengemas barang-barang dari rumah dinas gubernur, tempat mereka tinggal selama ini.

"Sudah nyicil-lah (berkemas), tinggal di daerah Kemang," kata Happy.

Fokus jadi politikus

Selanjutnya, Djarot akan tetap berkarir di dunia politik.

Dia mengaku, sebagai politikus, Djarot akan tetap mengabdikan tenaga dan pemikirannya demi kebaikan masyarakat dan negara.

Apalagi, sejak 2015 ia menjabat sebagai Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi Dewan Pimpinan Pusat PDI-P.

Djarot mengaku akan membantu partainya pada pilkada 2018.

"Saya ini seorang politisi, pasti saya akan menekuni sebagai politisi. Saya aktif di partai ya dan ini tugasnya cukup berat juga, terutama untuk tahun 2018 untuk konsilidasi ya," kata Djarot.

Djarot mengaku banyak pihak yang merayunya untuk ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.

Menurut Djarot, dia ditawari maju pada Pilkada Jawa Timur dan ada juga tawaran untuk pilkada lainnya, seperti Jawa Tengah dan Bali.

Namun, dia belum tertarik untuk mengikuti kontestasi itu.

Baca: Fahri Hamzah Minta Anies-Sandi Tak Hapus Program Bagus Ahok-Djarot

Kompas TV Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot Datang Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com