Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Sebut Preman Tanah Abang Ada sejak Blok A dan B Dibangun

Kompas.com - 31/10/2017, 10:41 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut keterangan para pedagang lama Pasar Tanah Abang, preman-preman di kawasan pasar yang terletak di kawasan Jakarta Pusat ini muncul setelah dibangunnya gedung Blok A dan B pasar.

"Dulu tidak ada preman. Sejak gedung A dan B dibangun, mulai ada penertiban PKL (pedagang kaki lima). Inilah yang dimanfaatkan para preman. Kalau pedagang pengen aman dari penertiban ya bayar uang keamanan ke mereka," ujar S, salah satu pedagang yang telah 30 tahun berjualan di Tanah Abang, Senin (30/10/2017).

Menurutnya, pada saat itu para PKL terpaksa membayar sejumlah uang agar dagangannya betul-betul aman, tak terusik.

Pedagang lain berinisial A pun membenarkannya. Saat itu ia dan suaminya mengaku pernah menjadi PKL di Tanah Abang sebelu pindah berdagang di Blok G pasar.

Baca juga : PKL Mengaku Bayar Rp 5.000 Sehari atau Rp 1 Juta Setahun ke Preman di Tanah Abang

"Gimana lagi, dulu kami disuruh pindah ke gedung pasar enggak mau, takut sepi. Jadi waktu itu ya kami turuti. Sampai sekarang kalau kata temen-temen saya yang dagang di bawah itu preman masih ada," kata dia.

Keberadaan para preman di kawasan Pasar Tanah Abang telah menjadi rahasia umum. Hingga kini para PKL diharuskan membayar sejumlah biaya jika ingin dagangannya aman dari penertiban Satpol PP.

"Preman mah ada. Rp 2.000 sampe Rp 5.000 ditarikinnya sehari," ujar dia.

Sementara itu, A melanjutkan, sistem penarikan biaya keamanan setiap PKL berbeda-beda.

"Ada yang harian Rp 5.000. Ada yang bayar setahun itu sekitar Rp 1 juta," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com