Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Dibuka, Sudah Puluhan Warga Mengadu Permasalahan Ibu Kota ke Kecamatan

Kompas.com - 18/11/2017, 14:13 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para Camat yang berada di DKI Jakarta mulai menerima pengaduan-pengaduan dari masyarakat.

Hal tersebut terkait instruksi Pemerintah Provinsi DKI yang menerapkan pola pengaduan masyarakat di setiap kantor kecamatan setempat pada hari Sabtu mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.

Camat Tanah Abang Jakarta Pusat Dedi Arif Darsono mengaku pihaknya telah menerima 22 aduan warga sejak layanan tersebut dibuka.

"Warga yang datang ada 90 orang, karena sekaligus untuk sosialisasi dan pembukaan, tetapi warga yang mengadu ada 22 orang," kata Dedi kepada Kompas.com, Sabtu (18/11/2017).

Adapun permasalahan yang dilaporkan warga Tanah Abang antara lain soal pemangkasan pohon, perbaikan jalan, dan perizinan.

"Aduan itu nantinya akan kita bahas untuk dicarikan solusinya, supaya masyarakat nyaman tinggal di kecamatan Tanah Abang," ucapnya.

Baca juga : Terima Pengaduan, PNS Kecamatan Jalankan Tugas Baru dari Anies-Sandi

Petugas di Kecamatan Ciracas Jakarta Timur melayani aduan masyarakat.IWAN SUPRIYATNA/KOMPAS.com Petugas di Kecamatan Ciracas Jakarta Timur melayani aduan masyarakat.

Selain itu, Camat Kalideres Jakarta Utara Supriadi juga mengaku telah menerima dua aduan dari warga sekitar.

"Untuk hari pertama pembukaan posko pelayanan ada dua pengaduan," kata Supriadi.

Dua pengaduan yang datang ke Kecamatan Kalideres meliputi masalah lampu jalan yang mati dan terkait bantuan pangan non tunai. Setelah aduan ini muncul, pihaknya mengaku akan segera mencarikan solusinya.

"Terkait lampu, ini akan kita laporkan ke instansi terkait. Untuk kependudukan dapat langsung di dilayani," ucap Supriadi.

Camat Ciracas Jakarta Timur, Musa Syafrudin juga menerima 8 aduan dari masyarakat pada hari pertama posko pengaduan dibuka di kecamatan.

Baca juga : Lihat Pengaduan Warga di Kecamatan, Sandiaga Bilang Ini Lembaran Baru dari Kami

"Aduan meliputi, kebersihan jalan dan lingkungan, pengaspalan jalan dan kependudukan catatan sipil," kata Musa.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meninjau layanan pengaduan warga di Kecamatan Gambir, Sabtu (18/11/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meninjau layanan pengaduan warga di Kecamatan Gambir, Sabtu (18/11/2017).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka pola pengaduan masyarakat yang baru. Mulai Sabtu (18/11/2017) masyarakat bisa mengadukan permasalahan mereka ke kantor kecamatan setempat mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Jadi, mereka tak perlu jauh-jauh mengadu ke Balai Kota.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI yang bertugas di kecamatan setempat akan menindaklanjuti laporan masyarakat untuk selanjutnya dilakukan pembahasan pada hari Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com