Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Anies Setuju Kampung Susun Bukit Duri yang Dulu Ditolak Ahok?

Kompas.com - 22/11/2017, 08:00 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan permukiman di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan yang dibangun persis di pinggir sungai Ciliwung dibongkar pada Rabu (28/9/2016).

Saat itu, sebagian besar hunian yang digusur sudah tak berpenghuni karena penghuninya telah direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Rawa Bebek.

Sebagian warga lainnya menolak penggusuran lantaran proses hukum yang masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Warga yang melakukan penolakan tersebut tergabung dalam Komunitas Ciliwung Merdeka.

Sebelum penggusuran dilakukan, Komunitas Ciliwung Merdeka pernah menggagas pembangunan kampung susun yang manusiawi di Bukit Duri, termasuk di Kampung Pulo, Jakarta Timur.

Konsep kampung susun pertama kali dipresentasikan ke mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, pada Oktober 2012.

Baca juga : Warga Bukit Duri Usulkan Pergub Kampung Susun, Anies Akan Kaji Peraturan Lama

Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (13/11/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (13/11/2017).
Model kampung susun yang dipresentasikan ke Jokowi berupa hunian vertikal layaknya rusun. Akan tetapi, konsepnya diklaim berbeda dengan rusun karena tidak menghilangkan kondisi sosial, budaya, dan religiusitas kehidupan asli warga dua daerah itu.

Komunitas Ciliwung Merdeka menyebut pakar yang dilibatkan dalam menyusun konsep itu berasal dari beragam latar belakang disiplin ilmu. Seperti pakar hidrologi, ahli tata air, arsitek, praktisi, akademisi, urban planner, ekonom dan sejarawan.

Biaya pembangunan kampung susun pun dibagi.

Baca juga : Temui Anies, Komunitas Ciliwung Merdeka Usulkan Pergub Khusus Kampung Susun

Komunitas Ciliwung Merdeka menawarkan pemerintah menyumbang 50 persen, warga swadaya 30 persen, dan investor 20 persen. Keberadaan kampung susun diyakini bisa jadi magnet bagi pariwisata.

Saat itu, Jokowi disebut sudah berjanji untuk membuat kampung susun di Bukit Duri.

Ditolak Ahok

Setelah Jokowi menjadi Presiden RI, posisi Gubernur DKI Jakarta ditempati oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Komunitas Ciliwung Merdeka kembali mempresentasikan konsep kampung susun kepada Ahok. Hanya saja, menurut Ahok, Ciliwung Merdeka tidak memenuhi persyaratan yang ia minta.

"Kamu mau desain kayak begitu Rp 1 triliun, oke saya kerjain pakai kontribusi tambahan dari pengembang. Tetapi, bisa enggak kamu dapati surat kuasa dari semua pemilik di daratan tadi? Enggak bisa," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/9/2016).

Ia mengatakan, Komunitas Ciliwung Merdeka tidak bisa mendapatkan surat kuasa dari semua pemilik bangunan di bantaran Kali Ciliwung untuk pembangunan kampung susun.

Baca juga : Anies Diusulkan Bangun Kampung Susun di Bukit Duri, Konsep yang Ditolak Ahok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan suara di TPS 54 Kompleks Pantai Mutiara, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (19/4/2017). Pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta putaran kedua berlangsung pada hari ini.KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan suara di TPS 54 Kompleks Pantai Mutiara, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (19/4/2017). Pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta putaran kedua berlangsung pada hari ini.
Selain itu, Ahok membandingkan harga tanah di Bukit Duri dengan yang ada di Kampung Pulo. Di Kampung Pulo, lanjut Ahok, saat itu harga tanahnya mencapai Rp 20 juta per meter persegi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com