Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Kebakaran Cinere Bellevue yang Hampir 2 Bulan Tinggal di Hotel

Kompas.com - 30/11/2017, 12:06 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

"Misalnya waktu itu saya pulang dari Jepang, kalau waktu itu kita pulang ternyata pihak hotel mengatakan kamarnya sudah tidak bisa dipakai lagi, lalu kita mau ke mana? barang-barang kita gimana? Jadi kita selalu was-was," tutur Catherine.

Sebagai bentuk perlawanan untuk meminta kejelasan nasib mereka, para penghuni rencananya akan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor pusat PT Megapolitan Developments Tbk.

Adapun tuntutan para penghuni ini antara lain meminta ganti rugi karena hunian yang telah mereka beli nilainya turun akibat dari peristiwa kebakaran tersebut.

Selain itu, karena saat ini para penghuni apartemen menempati hotel sementara, mereka menginginkan tinggal di hotel sampai proses perbaikan selesai.

"Kita enggak mau pindah ke sana, sebelum ada kepastian apakah apartemen itu aman kalau kita tempati lagi," ucap Catherine.

Baca juga : Korban Kebakaran Apartemen Cinere Bellevue Bakal Gelar Demonstrasi 

Apartemen sudah aman ditempati

Dikonfirmasi secara terpisah, PR Manager PT Megapolitan Developments Tbk, Marcel Candra membenarkan adanya rencana pengembalian dari hotel ke apartemen pada 1 Desember 2017 mendatang.

"Betul, per 1 Desember 2017. Karena ini sifatnya bantuan, goodwill," kata Marcel.

Pemulangan tersebut kata Marcel didasari atas hasil penyelidikan penyebab kebakaran yang secara resmi telah dihentikan pihak kepolisian melalui surat dengan nomor B/692/XI/2017/Sek Limo tentang pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan.

Hasil penyelidikan mendapati bahwa peristiwa yang terjadi benar-benar musibah, bukan karena faktor kesengajaan ataupun kelalaian.

"Konsultan auditor dalam hal ini sudah mengeluarkan pernyataan safety dan juga dari manajemen konstruksi sudah dinyatakan aman, jadi para penghuni sudah bisa menempati unitnya lagi," tutur Marcel.

Pihaknya berencana mengembalikan para penghuni apartemen yang kini sedang diungsikan ke beberapa hotel di Jakarta Selatan secara bertahap.

"Terlebih dahulu khusus untuk Tower A, kemudian dilanjutkan Tower B," ucap Marcel.

Lubang pada ventilasi genset di Apartemen Cinere Bellevue yang dibuat untuk memudahkan petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api, Kamis (5/10/2017). Genset di basement tiga Apartemen Cinere Bellevue meledak dan terbakar pada Rabu (4/10/2017) malam sekitar pukul 21.00. Kompas.com/Alsadad Rudi Lubang pada ventilasi genset di Apartemen Cinere Bellevue yang dibuat untuk memudahkan petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api, Kamis (5/10/2017). Genset di basement tiga Apartemen Cinere Bellevue meledak dan terbakar pada Rabu (4/10/2017) malam sekitar pukul 21.00.

Korban kebakaran Cinere Bellevue tolak dipulangkan

Para penghuni apartemen korban kebakaran yang saat ini masih berada di beberapa hotel yang dijadikan tempat pengungsian sementara, menolak untuk kembali ke unitnya pada 1 Desember 2017. Karena para penghuni khawatir terhadap sistem keamanan dan keselamatan apartemen yang sudah dinilai janggal sejak awal.

"Sebelum kejadian kebakaran, itu kita sering mengalami masalah lift yang tidak berfungsi, pernah kita meluncur bebas dari lantai 15 dan berhenti di lantai 6, untung berhenti, kalau tidak, jadi apa kita?" ucap Catherine.

Baca juga : Polisi Hentikan Penyelidikan Kebakaran Apartemen Cinere Bellevue

Catherine dan para penghuni lainnya berharap, pihak pengelola bisa bertanggung jawab atas peristiwa ini. Pengelola juga diminta untuk menunjukan bukti tertulis bahwa apartemen tersebut sudah kembali bisa ditempati.

Jika pihak pengelola belum bisa menunjukan surat resmi bahwa apartemen sudah layak dihuni dan sudah selesai direnovasi, para penghuni apartemen korban kebakaran akan tetap bertahan di hotel.

"Kami tidak mau dipindahkan sebelum renovasi selesai, kita beli unit baru, bisa dihuni, pengembang jangan hanya mengambil uang kita saja tapi tidak mau mengelolanya," tutur Catherine.

Kompas TV Sebagian penghuni Apartemen Cinere Bellevue dipindah ke sejumlah hotel di sekitar lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com