Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Mengantuk yang Akibatkan Penumpang Bergelimpangan di Tol Cawang

Kompas.com - 12/12/2017, 10:37 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat lelah berkendara dari Pemalang, Jawa Tengah, Risyanto (31) pengemudi Toyota Avanza yang hendak pulang ke Tangerang, kehilangan kendali di Tol Cawang, Senin (11/12/2017) pagi. Mobilnya yang berpelat nomor B 2951 TFI oleng dan menghantam water barrier di KM 00.200.

Tidak sampai di situ, mobilnya menabrak Toyota Kijang berpelat nomor A 1591 EM dari arah sebaliknya yang hendak menuju Cikampek. Meski tak ada korban meninggal dunia, tapi insiden tersebut membuat 13 orang bergelimpangan di jalan dan luka-luka.

"Akibat kejadian tersebut, 8 orang korban dibawa ke RS UKI dan 5 korban lainnya mendapat perawatan di RS Polri Kramatjati, ucap Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra.

Baca juga : Mengambil Pelajaran dari Kecelakaan Avanza dan Kijang di Tol Cawang

Kepala Instalasi RS UKI dr Sessy Arie mengatakan, korban dalam keadaan stabil. Hanya saja, pengemudi mobil Kijang yang mengalami luka berat.

"Ada 1 korban pendarahan luka di rongga dada, sudah kami terapi. Sekarang sedang observasi ketat. Itu katanya sopir usia 51 tahun, kemungkinan terbentur setir," ucap Sessy.

Antar jenazah

Rohidin, salah seorang penumpang Toyota Avanza mengaku hendak pulang ke Tangerang setelah mengantar jenazah dari Pemalang. 

Saat kejadian, Rohidin mengaku sedang tertidur lelap bersama anggota keluarga lainnya. Ia duduk di bangku tengah bersama 3 orang lain dan 2 anak kecil.

Baca juga : Tidak Ada Korban Jiwa dalam Tabrakan di Tol Cawang

"Saya tidak ingat kronologisnya, saya kan tidur, terus tiba-tiba sudah di bawah saja sama anak-anak. Seperti terpental, terus ada yang gotong-gotong dan sudah tidak sadarkan diri," kata Rohidin.

Tersangka

Akibat kejadian tersebut, polisi menetapkan Risyanto sebagai tersangka, karena kelalaian dalam berkendara yang menyebabkan 13 orang luka-luka.

Risyanto mengaku membawa kendaraannya dengan kecepatan 70 kilometer per jam saat menabrak mobil Kijang di Tol Cawang arah Cikampek. Dia mengaku hilang kendali, karena kelelahan mengemudikan mobil seorang diri dari Pemalang, Jawa Tengah. Saat itu, mobil tersebut berpenumpang sembilan orang.

Baca juga : Pengemudi Avanza Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Tol Cawang

"Dia (Risyanto) berangkat dari Pemalang 21.00, katanya sudah 3 kali berhenti. Dia mengaku sendiri, 'saya lelah dan capek, tahu-tahunya hilang kesadaran saya, Pak. Langsung nabrak barrier'," kata Halim.

Risyanto terancam Pasal 130 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan sanksi enam bulan penjara.

Kompas TV Sejumlah warga dan pengendara bersama petugas pun langsung membantu mengevakuasi ke-14 korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com