Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Tanggung Biaya Pengobatan Korban Robohnya SMPN 32

Kompas.com - 22/12/2017, 14:45 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, biaya pengobatan guru yang terluka akibat robohnya Gedung SMPN 32 akan ditanggung Pemprov DKI. Dia bersyukur tidak ada lagi korban luka yang dirawat.

"Setahu saya sudah tidak ada lagi yang dirawat, tetapi sempat harus berobat. Tapi nanti semuanya akan ditanggung Pemprov sendiri," ujar Anies di Lapangan IRTI Monas, Jumat (22/12/2017).

Anies juga telah menegur keras kepala Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata terkait kejadian ini. Mereka dinilai lambat dalam hal koordinasi.

Bangunan cagar budaya memang tidak bisa begitu saja langsung direnovasi Dinas Pendidikan. Harus ada izin dari Dinas Pariwisata terlebih dahulu.

Terkait kejadian ini, Anies menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata untuk mempercepat proses pengkajian ulang penggunaan bangunan cagar budaya sebagai sekolah di Jakarta. Anies tak ingin insiden serupa terjadi di lokasi lain.

"Dari peristiwa ini maka kami akan mempercepat review atas semua bangunan (cagar budaya) yang digunakan untuk kegiatan pendidikan. Karena bangunan ini bangunan tua dan jadi cagar budaya. Jadi saya minta review semuanya yang menyangkut keselamatan warga," ujar Anies.

Baca juga : SMPN 32 Roboh, Anies Bilang Anak Buahnya Lambat Koordinasi

Gedung SMPN 32 di Jalan Pejagalan Raya, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, roboh pada Kamis (21/12/207) siang. Akibatnya, 3 guru terluka dalam insiden ini.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Wilayah I Tajudin Nur mengatakan, gedung SMPN 32 yang roboh itu merupakan bangunan cagar budaya.

Bangunan itu, lanjut dia, letaknya cukup jauh dari ruang kelas. Bangunan yang dibangun tahun 1816 tersebut terdiri dari dua lantai.

Adapun lantai bawah digunakan sebagai aula karena masih dalam kondisi baik. Kemudian, lantai atas sengaja tidak digunakan karena kondisi bangunan yang sudah tak layak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com