Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbang dari Italia, Priscillia ke Jakarta Cari Ibu Kandungnya

Kompas.com - 23/12/2017, 11:55 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan dari Milan, Italia, Priscillia Margaretha (39), datang ke Kantor Dinas Sosial DKI Jakarta untuk mencari ibu kandung yang tak pernah dikenalnya. Priscillia terbang ke Jakarta bersama suami dan putranya.

"Saya masih mencari Yayasan Mulia Cabang Jakarta untuk mengetahui keberadaan ibu saya. Mungkin mereka punya informasi tentang ibu," ujar Priscillia kepada Dahrul, Kepala Seksi Pemberdayaan Tenaga dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta di Kantor Dinas Sosial DKI Jakarta, Sabtu (23/12/2017).

Priscillia hanya berbekal surat lahir dan surat adopsinya. Dalam surat itu tertera bahwa Priscilla lahir dibantu oleh seorang bidan bernama Budi Wahyuni yang beralamat di Jalan Kebon Kacang Gang 31/1, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Jumat 12 Oktober 1979 pukul 23.45 WIB.

Ibu yang melahirkan bernama Inah, kala itu berusia 19 tahun. Inah diketahui bekerja sebagai buruh harian di Jalan Ciasem Nomor 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dalam surat yang ditulisnya, Inah menyampaikan keterangan bahwa dirinya tak sanggup mengasuh serta tak ada suami atau bapak dari Priscillia kecil.

"Waktu itu Ibu menyerahkan saya kepada bidan karena merasa tidak mampu merawat dan membesarkan saya," ungkap Priscillia.

Priscillia kemudian diserahkan kepada bidan Budi Wahyuni. Namun, karena Inah tak kunjung kembali menjemput Priscillia, Budi menyerahkan Priscillia kepada Yayasan Mulia Cabang Jakarta pada Tanggal 20 Oktober 1979.

Priscillia kemudian diasuh dan dibesarkan oleh orangtua angkatnya, WNA asal Belanda bernama Jaap Vermeij dan Maud Vermeij Van Ossenbruggen.

Namun, tiga dekade berselang, Yayasan yang diketahui beralamat di Jalan Haji Agus Salim Nomor 57, Gambir, Jakarta Pusat itu kini sudah menghilang.

"Tidak ada satu pun pihak yang bisa memberikan keterangan terkait Yayasan Mulia. Saya berharap bisa segera bertemu dengan ibu saya," kata Priscillia.

Dahrul, Kepala Seksi Pemberdayaan Tenaga dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial mengumumkan, bagi siapa pun yang mengetahui Yayasan Mulia Cabang Jakarta ataupun mengenal Bidan Budi Wahyuni dapat menghubungi pihaknya. Sebab, sekecil apapun informasi yang diberikan dapat membantu Priscillia menemukannya ibu kandungnya.

"Kami harap lewat pesan ini bisa diketahui ibu kandungnya," kata Dahrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com