Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Tantangan Sri Mulyani soal WTP, Sandi Janji Kerja Lebih Keras

Kompas.com - 27/12/2017, 21:35 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berjanji akan bekerja lebih keras agar Pemprov DKI Jakarta meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Sandiaga menyampaikan hal tersebut setelah mendengar paparan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani saat menghadiri acara Musrenbang RPJMD DKI Jakarta 2018-2022 di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/12/2017).

"Rapat kali ini menunjukkan kita harus lebih kerja keras lagi. Di SKPD harus sudah menghadirkan pencatatan aset yang sudah sesuai dengan kaidah yang diinginkan oleh editor BPK," kata Sandi usai menggelar rapat "Road to WTP" di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.

Dalam paparannya, lanjut Sandi, Sri Mulyani menyebut betapa pentingnya opini WTP bagi Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia.

"Seperti yang tadi teman-teman sudah dengar Ibu Menko mengatakan dengan sangat jelas bahwa apa pun matrix-nya kalau kita belum dapat WTP ya profesionalisme dari Pemprov DKI ya dipertaruhkan," ujar dia.

Baca juga : PKL Lokbin Cengkeh: Kami Tak Butuh Ucapan Sabar dari Pak Sandiaga

Sandi mengatakan, pada rapat "Road to WTP" kali ke delapan ini, ia bersama jajarannya membuka kembali dokumen-dokumen keuangan DKI agar nantinya tak ada hal-hal yang terlewat sehingga memengaruhi penilaian BPK.

"Nah ini kita buka lagi karena saya enggak mau ada surprise di last minutes karena laporannya dari aset sudah 90 persen, 90 persen terus. Saya ingin dibedah lagi, dibuka lagi apakah sudah mengikuti rekomendasi dan tindak lanjut, jangan kita ngomongin-nya cuma Sumber Waras lagi, Cengkareng lagi, tiba-tiba ada lagi yang lebih gede lagi," paparnya.

Selain itu, Sandi bersama jajarannya akan kembali memeriksa progres tindak lanjut Pemprov DKI terhadap sejumlah rekomendasi BPK di tahun-tahun selanjutnya.

"Tindak lanjut yang 2016 kemarin sudah sampai mana, itu kita buka lagi semua. Kalau belum ada tindak lanjutnya ya sama saja bohong, nol," sebutnya.

Baca juga : Sandiaga Membungkukkan Badan ke Arah Sri Mulyani Saat Ditantang Raih WTP

Selama empat tahun berturut-turut, DKI tak berhasil mendapatkan opini WTP dari BPK. Sejak awal pemerintahannya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandi memiliki target mewujudkan opini WTP DKI Pada tahun ini.

Anies pun menunjuk Sandi sebagai koordinator proses menuju WTP dengan membentuk tim kecil yang rutin menggelar rapat road to WTP setiap minggu sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com