Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ali, Pegawai Perusahaan Iklan yang Jadi Pembuat Kaki Palsu

Kompas.com - 13/01/2018, 07:26 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Ali yang juga mantan pelukis poster film untuk di bioskop ini pun bercerita bahwa kaki dan tangan palsu buatannya tidak kalah berkualitas dengan produk-produk luar negeri seperti buatan Vietnam atau India.

Dengan harga lebih terjangkau, tidak sampai puluhan juta, Ali menjamin bahwa kaki dan tangan palsu buatannya berkualitas tinggi.

"Penyemangat saya ya pasien itu sendiri. Mereka bilang jangan berhenti bikin kaki dan tangan palsu, mereka bilang sulit menemukan yang kayak saya, karena kualitas, harganya, dan kekeluargaannya," ucap Ali.

Kaki dan tangan palsu buatan Ali dibuat menggunakan bahan dari serat-serat fiber dan komposisi lainnya.

Harga yang dibanderol Ali untuk kaki dan tangan palsu buatannya tidak mencapai puluhan juta seperti buatan luar negeri.

Namun, kaki dan tangan palsu buatannya diyakini Ali memiliki kualitas serupa dengan barang buatan luar negeri seharga puluhan juta.

Di sisi lain, Ali justru enggan mempublikasikan harga kaki dan tangan palsunya. Untuk itu, dia mengundang pasien datang sendiri ke workshop-nya untuk membahas perihal harga.

"Saya enggak mau harga dipublikasikan, nanti takutnya pada bilang terlalu mahal dan macam-macam. Soal banderol harga bisa diomongin begitu datang ke sini, karena ada bebarapa bahkan saya kasih free kalau menurut saya dia benar-benar orang enggak mampu," kata dia.

Kendati sudah memasarkan produk kaki dan tangan palsunya hingga ke Malaysia dan Vietnam, Ali mengaku terus belajar.

Dia sadar bahwa perkembangan teknologi semakin hari semakin cepat, termasuk perkembangan teknologi dalam pembuatan kaki dan tangan palsu.

"Sampai sekarang saya masih belajar, tapi non akademis, belajar lewat YouTube, tambah pengalaman, dan update terus soal teknologi. Bahkan saya sekarang sudah membuat seperti tangan robot, tapi belum bisa dipublikasikan," ujar Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com