Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Benda Cagar Budaya, Desain Revitalisasi Kali Besar Dikaji Ulang

Kompas.com - 17/01/2018, 18:09 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Daerah DKI Jakarta, Gamal Sinurat, mengatakan, benda cagar budaya di bawah Kali Besar, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, akan tetap dilestarikan. Karena itu, Gamal menyebut desain revitalisasi Kali Besar akan dikaji ulang.

"Benda-benda cagar budayanya itu dipertahankan keberadaannya. Artinya, rencana desain yang lama harus kami cek lagi apakah bisa dilakukan untuk yang (revitalisasi) berikutnya, apakah bisa dilakukan dengan adanya benda-benda cagar budaya," kata Gamal di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Menurut Gamal, tim sidang pemugaran (TSP) dan tim ahli cagar budaya (TACB) DKI Jakarta akan meneliti keberadaan benda cagar budaya itu dalam waktu dekat. Pelaksana proyek, PT Sampoerna Land, akan menunggu hasil penelitian atau rekomendasi TSP dan TACB sebagai dasar untuk melanjutkan revitalisasi Kali Besar.

Hasil penelitian itu juga menjadi bahan evaluasi rekomendasi teknis yang telah dikeluarkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta untuk revitalisasi tersebut.

Baca juga : Ada Benda Cagar Budaya, Revitalisasi Kali Besar Belum Dilanjutkan

"Dari dasar itu nanti dilakukanlah review terhadap perencanaannya, sekaligus juga review terhadap rekomtek-rekomtek (rekomendasi teknis) yang sudah diterbitkan oleh dinas-dinas terkait," kata Gamal.

Gamal menyampaikan, benda cagar budaya yang disebut cerucuk itu bentuknya beragam, seperti bekas konstruksi bangunan dan konstruksi jalan zaman dulu. Keberadaan benda cagar budaya itu menghentikan proyek revitalisasi Kali Besar.

Menurut rencana, Kali Besar akan direvitalisasi menjadi destinasi wisata baru di kawasan Kota Tua. Air di kali itu akan disaring menjadi bersih dilengkapi dengan taman di sisi kiri dan kanannya.

Revitalisasi Kali Besar terinspirasi penataan Sungai Cheonggyecheon yang berada di jantung kota Seoul, Korea Selatan.

Denah Kota Batavia sekitar 1627 (berorientasi ke timur) , setahun sebelum penyerangan Mataram ke Batavia. Tampak muara Sungai Ciliwung yang belum diluruskan, kelak berjulukan Kali Besar. Lukisan ini dibuat pada 1919-1921 yang merupakan reproduksi peta semasa karya Frans Florisz. van Berckenrode yang sudah lapuk (warisan J.P. Coen). Kawasan berbingkai merah menunjukkan lokasi Bastion Hollandia yang bersabuk parit, kubu di tenggara kota Batavia.Tropenmuseum/Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen Denah Kota Batavia sekitar 1627 (berorientasi ke timur) , setahun sebelum penyerangan Mataram ke Batavia. Tampak muara Sungai Ciliwung yang belum diluruskan, kelak berjulukan Kali Besar. Lukisan ini dibuat pada 1919-1921 yang merupakan reproduksi peta semasa karya Frans Florisz. van Berckenrode yang sudah lapuk (warisan J.P. Coen). Kawasan berbingkai merah menunjukkan lokasi Bastion Hollandia yang bersabuk parit, kubu di tenggara kota Batavia.
Proyek itu dikerjakan PT Sampoerna Land dengan anggaran sekitar Rp 260 miliar. Itu sebagai kompensasi karena perusahaan tersebut membangun apartemen di Jakarta Pusat dengan koefisien lantai bangunan (KLB) melebihi batas yang ditentukan.

Revitalisasi Kali Besar mulanya ditargetkan selesai pada akhir 2017. Namun, pada Februari 2017, para pekerja yang sedang mengeruk untuk memperdalam Kali Besar mendapati ratusan balok kayu besar tertancap di dasar kali.

Tim ahli cagar budaya DKI Jakarta mengonfirmasi bahwa kayu-kayu itu diduga benda cagar budaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingking Casis Bintara Nyaris Putus

Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingking Casis Bintara Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com