"Di Jakarta, rumah dengan harga Rp 350 juta banyak. Bukan cuma di pinggir," kata Anies.
Pernyataan Anies ini sempat diragukan kembali. Pasalnya banyak yang ragu bahwa masih ada rumah seharga Rp 350 juta di Jakarta. Lawan Anies-Sandi dalam pilkada yaitu Basuki-Djarot meragukan ide rumah tanpa DP itu.
Awalnya, program ini hanya membahas skema pembiayaan saja. Dalam perkembangannya, Anies-Sandi menggambarkan seolah pemerintah akan ikut andil dalam pembangunan rumahnya.
Baca juga : Pengembang: Rumah Vertikal DP 0 Rupiah Bisa Dibangun di Tengah Kota
Sandiaga pernah mengatakan wujud rumah DP Rp 0 mirip dengan rumah susun karena masalah ketersediaan lahan di Jakarta.
"Kami fokus sama hunian vertikal, lebih banyak ke sana karena harga tanah di Jakarta kan tahu sendiri mahal. Namun, itu bukan sewa, melainkan jadi hak milik sehingga mimpi masyarakat buat punya rumah sendiri bisa terwujud," kata Sandi.
Dalam perkembangannya juga, bergulir wacana tentang minimal gaji rumah DP Rp 0. Sandiaga menyebut, program rumah DP 0 rupiah yang dia gagas bersama gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan untuk masyarakat berpenghasilan antara Rp 7 hingga Rp 10 juta.
Pernyataan ini keluar ketika Sandi menanggapi pertanyaan tentang warga rusunawa yang ingin unitnya menjadi hak milik dengan program DP Rp 0.
"Itu yang mereka harus dipastikan mereka bisa sanggup mencicil. Karena DP 0 rupiah kategorinya untuk pendapatan sekitar Rp 7-Rp 10 juta per bulan. Kalau di bawah itu enggak cocok untuk pola rumah dengan DP 0 rupiah," kata Sandiaga
Baca juga : Sandiaga: DP 0 Rupiah Hits Banget, Luar Biasa Ya
3. Kini dibangun
Setelah menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur, Anies dan Sandi sedikit demi sedikit membuktikan janjinya. Kemarin adalah hari yang membahagiakan bagi Anies dan Sandi karena rumah DP Rp 0 akhirnya mulai dibangun.
Lokasinya ada di Pondok Kelapa dengan nama properti Klapa Village. Kawasan Pondok Kelapa merupakan lokasi pertama realisasi program ini.
Rumah dengan DP 0 persen akan dibangun secara vertikal, seperti apartemen. Pembangunannya akan dikerjakan oleh PD Pembangunan Sarana Jaya sebanyak 700 unit dari dua menara dan luas 1,3 hektar.
Harga unit hunian tipe 36 dipatok Rp 320 juta. Sementara tipe 21 yang hanya terdiri dari satu kamar tidur, kamar mandi, dapur dan ruang tamu dibandrol Rp 185 juta per unit.
Baca juga : Kebahagiaan Sandiaga atas Realisasi Rumah Vertikal DP 0 Rupiah
"Jadi, kami jadwalkan bulan April (2018) itu bisa jalan, tetapi warga sudah bisa tahu ancer-ancer harganya. Dari ancer-ancer itu, warga bisa memproyeksikan Rp 320 juta dengan Rp 185 juta itu tersedia di sini," kata Anies.
Anies mengatakan rumah ini hanya bisa dibeli oleh warga ber-KTP DKI dengan penghasilan di bawah Rp 7 juta. Namun, skema pembiayaannya belum ditentukan. Pemprov DKI menunggu badan layanan umum daerah (BLUD) terbentuk pada April mendatang untuk merumuskannya.