JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengeluarkan tiga rekomendasi terkait kebijakan transportasi ibu kota. Rekomendasi ini diharapkan dapat dijalankan pemerintah untuk memperbaiki wajah moda transportasi massal Jakarta dalam lima tahun mendatang.
Ketua DTKJ Iskandar Abubakar menjelaskan, selama 2017, pemerintah menjalankan beberapa kebijakan transportasi. Contohnya, proyek light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT).
"Keduanya merupakan program yang mau tidak mau harus ditempuh pemerintah Jakarta. Tahun 2018 ini, kami merekomendasikan rerouting angkutan umum, tarif parkir, dan kelembagaan angkutan umum," kata Iskandar dalam konferensi pers yang digelar di Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman, Kamis (25/1/2018).
Untuk kebijakan rerouting, pihaknya berharap seluruh transportasi massal dapat terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Hal ini juga untuk mendukung akses masyarakat dari dan ke layanan transportasi publik seperti bus rapid transit, LRT, dan MRT.
Baca juga: Ini Kata Pengamat Transportasi soal Keamanan Taksi Online dan Offline
Kemudian besaran tarif parkir akan diatur sesuai Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Di dalamnya terdapat manajemen kebutuhan lalu lintas dengan pembatasan ruang parkir pada kawasan tertentu dengan batasan ruang parkir maksimal.
Soal kelembagaan angkutan umum, DTKJ berharap ada lembaga yang mengurus manajemen, sedangkan operasional diurus pihak lain. Hal ini, lanjutnya, agar manajemen dapat bergerak lebih efisien dan menciptakan sesuatu yang lebih baik untuk angkutan umum.
Baca juga: DTKJ Sebut Tiga Kebijakan Ngetop Anies Bukan Rekomendasi DTKJ
Saat ini, kata Iskandar, pemerintah memiliki tantangan menyediakan transportasi massal yang lebih baik. Tujuan akhirnya adalah mengubah pola transportasi dari kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum, serta ditambah fasilitas bagi pejalan kaki.
"Saya kira pemerintah tidak boleh berhenti dengan lintasan MRT dan LRT tersebut, harapannya lebih luas lagi. Namun, perpanjangan rute LRT dan MRT tanpa angkutan massal yang baik juga tidak akan mendapatkan sistem lalu lintas yang baik," ucap Iskandar.
Baca juga: DTKJ: Ojek Perlu Diberi Ruang di Sekitar Stasiun
Ia mengatakan, tahun ini, kemacetan tetap menjadi masalah utama. Namun, beberapa ruas jalan akan berkurang kemacetannya seiring rampungnya pembangunan underpass dan flyover di beberapa titik.