Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Penarik Becak soal Rencana Sandiaga Beri Pelatihan Mengayuh Becak

Kompas.com - 26/01/2018, 21:41 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penarik becak mengapresasi rencana Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk memberikan pelatihan bagi mereka. Salah satu pelatihan yang akan diberikan yaitu cara menggenjot becak yang baik.

"Ya alhamdulillah lah kalau Pak Sandinya kasih perhatian begitu. Kami mah ikut aja," ujar Abe salah satu penarik becak yang biasa mangkal di Jalan Bandengan Utara, Jakarta Utara, Jumat (26/1/2018).

Menurut Abe, dengan begitu artinya Sandi benar-benar memberikan perhatian kepada mereka.

"Yah biasanya kami juga narik becak ya biasa genjot. Kalau Pak Sandi bilang begitu, kami senang-senang saja," ujar Abe.

Penarik becak lainnya, Sueb juga senang dengan rencana Anies tersebut. Namun, Sueb lebih menekankan terhadap pelatihan keselamatan saat menarik becak.

Baca juga : Kasatpol PP: Perda Larang Becak Beroperasi, tapi Ada Kebijakan Bapak

Sueb mengatakan, beberapa kali pernah masuk ke jalan protokol. Dia harus bersaing dengan motor, mobil, dan truk. Tak jarang Sueb hampir terserempet kendaraan lain saat mengantarkan penumpangnya.

"Ya senang saya kalau Pak Sandi maunya begitu. Kadang banyak penumpang yang minta buru-buru. Kalau penumpang minta buru-buru, ya kami pasti buru-buru. Kadang harus hati-hati juga. Kalau pelatihan itu ya oke-oke aja," ujar Sueb.

Penarik becak lainnya, Darno juga menilai rencana Sandi tersebut merupakan bentuk perhatian terhadap penarik becak.

"Kami senang diperhatikan seperti itu," ujar Darno.

Baca juga : Sandi Akan Buat Pelatihan Pelayanan untuk Penarik Becak, Termasuk Cara Gowes 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan membuat pelatihan untuk para penarik becak di Jakarta, salah satunya pelatihan standar pelayanan.

Rencana itu disampaikan setelah sebelumnya Pemprov DKI Jakarta mengizinkan becak beroperasi di Jakarta, tepatnya di jalan-jalan perkampungan.

"Mungkin salah satunya adalah (pelatihan) standar pelayanan, olahraga, bagaimana cara genjot yang bagus," kata Sandi di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Kuningan Barat, Jakarta Selatan.

Kompas TV Jurnalis KompasTV, Glenys Octania, akan bercerita untuk Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com