Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Sering Sekali Kita Dengar "yang Penting Kerja, Kata-kata Tak Penting"

Kompas.com - 02/02/2018, 11:10 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memuji RSIA Budi Kemuliaan yang merupakan rumah sakit swasta berusia 116 tahun. Anies bercerita sejarah berdirinya rumah sakit ini terinspirasi dari buku RA Kartini yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.

"Inspirasi itu menjadi dasar pegiat ini membuat perkumpulan (Budi Kemuliaan) ini. Judul buku itu Habis Gelap Terbitlah Terang yang dibuat RA Kartini," ujar Anies di RSIA Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2018).

"Yang menarik, tolong garis bawahi, RA Kartini tidak pernah menjadi bidan. RA Kartini tidak pernah mendidik bidan, RA Kartini menuliskan pikiran dengan kata-kata," kata Anies.

Menurut Anies, ini merupakan bukti kekuatan kata-kata. Kata-kata RA Kartini yang terangkum dalam buku itu mengilhami perkumpulan Budi Kemuliaan untuk membuat rumah sakit.

Baca juga: Anies Baswedan: Saya Khawatir, Kata-kata Dianggap Tak Penting

Anies menyinggung banyak yang meremehkan kekuatan kata-kata pada akhir-akhir ini. Banyak yang hanya mementingkan kerja.

"Hari ini sering sekali kita menganggap yang penting kerja, kata-kata tidak penting. Saudara sekalian, RA Kartini adalah bukti paling otentik bahwa Budi Kemuliaan hadir karena kekuatan kata-kata. Jangan pernah remehkan kekuatan kata-kata," kata Anies.

Anies menyampaikan itu saat meresmikan program Si Dukun 3 in 1 atau Sistem Integrasi Layanan Kependudukan 3 in 1. Mereka yang hadir dalam peresmian itu bertepuk tangan mendengar kata-kata Anies.

Baca juga: Anies: Jangan Remehkan Gagasan dan Kata-Kata

Anies meminta jangan juga meremehkan orang-orang yang bekerja karena terinspirasi dengan kata-kata. Sebab, bukan tidak mungkin kata-kata itu berubah menjadi kenyataan.

Di Pemprov DKI sendiri, kata Anies, dia sudah mengajarkan untuk bekerja dengan gagasan, narasi, dan kerja.

"Bahaya sekali kalau kita hanya melakukan kerja tanpa narasi, tanpa gagasan. Tempat ini adalah contoh konkret bagaimana gagasan menjadi kata-kata lalu diterjemahkan dalam karya dan efeknya 116 tahun," ujar Anies.

Baca juga: Ahok: Benar Kata Pak Jokowi, Kerja... Kerja... Kerja... Sajalah!

Kompas TV Pengamat tata kota menyoroti belum siapnya aturan rumah DP Rp 0.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com