Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jakarta Akan Gunakan Transjakarta Berbahan Aluminium, Ini Kelebihannya...

Kompas.com - 14/02/2018, 18:20 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com  PT Transjakarta sedang mempersiapkan 101 bus berbahan aluminium. Bus tersebut dirakit di Karoseri Nusantara Gemilang, Kudus, Jawa Tengah.

General Manager Karoseri Nusantara Gemilang, Sandra mengatakan, bus berbodi aluminium memiliki bobot lebih ringan 800 kilogram ketimbang bus berbahan baja.

"Itu otomatis mengurangi berat dari bus itu sendiri. Bus itu menjadi lebih ringan, otomatis untuk ban dan bahan bakar juga jadi lebih awet dan hemat," ujar Sandra di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (14/2/2018).

Baca juga: Transjakarta Siapkan 300 Bus Low Entry untuk Asian Games

Ia menjelaskan, teknik pemasangan bodi juga tidak dilas. Untuk bus berbodi aluminium, teknik pemasangannya menggunakan baut di tiap sikunya.

"Jadi, perakitannya tidak menggunakan proses panas, tidak ada pengelasan. Las di sini sifatnya hanya struktur yang di bawah, bangunan ke atas tidak dilas," ucapnya.

Menurut Sandra, produsen diuntungkan karena tidak ada proses pengelasan. Pasalnya, proses pengerjaan menjadi lebih praktis. Selain itu, baut yang digunakan juga dilapisi self-locking micro encapsulated adhesive. 

Baca juga: Ada OK Otrip, Sandiaga Tak Mau Ada Gesekan Sopir Angkot dan Transjakarta

"Jadi, bisa mengunci sendiri dan air tidak gampang masuk dan menimbulkan karat," kata Sandra. 

Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono saat mencoba bus low entry berbahan alumunium di Kudus, Jawa Tengah, Selasa (13/2/2018).Kompas.com/Akhdi Martin Pratama Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono saat mencoba bus low entry berbahan alumunium di Kudus, Jawa Tengah, Selasa (13/2/2018).
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menambahkan, bus berbodi aluminium ini baru pertama kali ada di Indonesia.

Menurutnya, bus ini tidak kalah canggih dengan bus-bus yang ada di kota negara modern lainnya.

"Saya bisa katakan 100 persen (kualitas bus) sama dengan bus yang di luar, formatnya, bahannya, semua. Kami merasa bangga sebagai yang pertama kali mengoperasikan ini," katanya.

Baca juga: Sopir Angkot M 44 Demo di Tebet, Protes Banyaknya Jumlah Transjakarta

Direktur Teknik dan Fasilitas Transjakarta Wijanarko mengatakan, ide pengadaan bus berbahan aluminium ini setelah dirinya mencoba bus di Singapura.

Menurut dia, selain mampu menampung lebih banyak penumpang, bus berbodi aluminium juga lebih nyaman. Bus ini diklaim tidak akan menimbulkan bunyi jika melewati jalan-jalan berlubang.

"Kami sudah merasakan flow-nya enak, depan bisa dua lajur keluar masuk bisa, tengah juga bisa. Akhirnya saya dan Pak Budi bilang, ya sudah kita samakan saja dengan Singapura, modulnya juga sudah ada," kata pria yang akrab disapa Koko tersebut.

Baca juga: Terobos Busway Slipi, Seorang Pengendara Motor Tabrak Petugas Transjakarta

Bus sepanjang 12 meter ini dapat mengangkut 73 orang, dengan rincian 34 penumpang duduk, 37 penumpang berdiri, dan 2 penumpang pengguna kursi roda.

Selain itu, bus ini juga dilengkapi kamera CCTV, TV, dan 2 mesin tapping.

Biaya produksi satu bus aluminium sekitar Rp 2,1 miliar dengan masa ketahanan mencapai 17 tahun.

Baca juga: Sabtu, Transjakarta Tanah Abang Explorer Kembali Beroperasi

Bus ini juga dipersiapkan untuk Asian Games 2018 di Jakarta. Nantinya para atlet dan rombongan akan menggunakan bus ini.

Proses perakitan bus ini diharapkan selesai pada Juli 2018.

Kompas TV Para sopir merasa, adanya Transjakarta Explorer menggerus pendapatan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com