Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Panjang, Perhatikan Hal-hal Ini Sebelum Menempuh Perjalanan Jauh...

Kompas.com - 15/02/2018, 18:11 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  Jelang libur panjang menyambut Tahun Baru Imlek 2018, beberapa akses ruas tol menuju luar kota Jakarta mulai mengalami kepadatan.

Volume kendaraan menuju luar kota akan meningkat signifikan dibandingkan hari biasa.

Oleh karena itu, pengendara mobil yang akan berpergian, sebaiknya mempersiapkan segala kebutuhan dengan matang. 

Baca juga: Libur Imlek, 78.000 Kendaraan Bakal Tinggalkan Jakarta

"Selain memperhatikan kondisi kendaraan, ada baiknya juga menyiapkan kebutuhan selama perjalanan. Seperti makan dan paling utama minuman," ujar pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/2/2018).

Ia menjelaskan, kondisi perjalanan luar kota saat musim liburan tidak bisa disamakan dengan hari biasa.

Apalagi ditambah sejumlah ruas tol sedang menjalani perbaikan dan penambahan infrastruktur. Oleh karena itu, persiapan pengendara perlu diperhatikan, mulai asupan makan, minum, hingga perbekalan. 

Makanan

Ilustrasi buahbaibaz Ilustrasi buah
Ia menyarankan pengendara menyantap makanan yang mengandung protein dan karbohidrat sebelum menempuh perjalanan jauh. Sebab, kandungan itu baik untuk menjaga stamina sepanjang perjalanan.

"Karbohidrat ini akan menjaga stamina. Saat karbohidrat mulai habis, sebaiknya ditambah asupan lemak. Lemak ini sumber cadangan stamina saat karbohidrat sudah habis," ujarnya. 

Selain itu, ia menyarankan pengendara juga menyediakan perbekalan yang dilengkapi buah-buahan dan air mineral.

Baca juga: Libur Panjang, Polisi Batasi Kendaraan yang Melintasi Jalur Puncak

Buah-buahan atau jus buah penting untuk mengembalikan kesegaran tubuh.

Pengendara juga bisa membawa makanan mengandung lemak seperti cokelat untuk menambah tenaga.

Perlu istirahat

Pemudik bersepeda motor melintasi Jalur Pantura Indramayu - Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/6/2017). Pada H-2 Lebaran, jalur Pantura dipadati kendaraan pemudik khususnya kendaraan roda dua.KOMPAS.com/Ari Prasetyo Pemudik bersepeda motor melintasi Jalur Pantura Indramayu - Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/6/2017). Pada H-2 Lebaran, jalur Pantura dipadati kendaraan pemudik khususnya kendaraan roda dua.
Pengendara diimbau tidak memaksakan diri berkendara terus menerus. Hal ini penting untuk menjaga kewaspadaan serta konsentrasi selama berkendara.

Dalam liburan panjang, sebaiknya pengendara melakukan istirahat maksimal.

"Saat mau jalan, pastikan pengendara istirahat cukup dan berkualitas, seperti tidur yang cukup selama 7-8 jam. Saat berkendara, maksimal dua jam sekali berhenti untuk menjaga tubuh stabil," ucap Jusri.

Baca juga: Libur Imlek, Ini 3 Tempat Wisata Tanah Leluhur Tionghoa di Palembang

Kemacetan panjang, lanjutnya, bisa membuat tubuh mudah lelah. Istirahat dua jam pertama cukup penting membuat badan semakin rileks.

"Berhenti sejenak sekitar 15-20 menit itu cukup, sambil memeriksa kondisi kendaraan. Selanjutnya, dua jam kemudian bisa dibarengi makan. Hindari mengonsumsi kopi terlalu banyak, yang baik itu minum kopi saat pagi menjelang berangkat," katanya. 

Pengecekan

Selain itu, Jusri juga meminta pengendara sering melalukan pengecekan kondisi jalan yang akan dilintasi.

Dengan demikian, pengendara memiliki alternatif jalan lain. 

Baca juga: Libur Imlek di Solo Banyak Acara Menarik, Catat Tanggalnya!

"Manfaatkan gadget untuk melihat kondisi jalan di peta, kalau macet bisa cari jalur lain. Koordinasikan dengan saudara atau teman satu mobil agar tidak mengganggu konsentrasi berkendara," ucapnya. 

Kompas TV Libur tahun baru dimanfaatkan masyarakat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com