Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusaknya Fasilitas GBK dan Pertimbangan Panitia Piala Presiden Tempuh Jalur Hukum

Kompas.com - 20/02/2018, 09:38 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah fasilitas Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, rusak setelah pertandingan final Piala Presiden pada Sabtu (17/2/2018).

Kerusakan disebabkan ulah sejumlah oknum suporter klub sepak bola saat menyaksikan laga Persija Jakarta versus Bali United itu.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, salah satu fasilitas yang rusak adalah pembatas akrilik yang membatasi kursi-kursi penonton dan area lapangan. Ada tujuh segmen pembatas akrilik yang rusak.

Selain itu, Basuki menyebut kerusakan juga terjadi pada taman di sekeliling SUGBK. Bahkan, dia mengatakan ada empat pohon besar yang tumbang karena dipanjat suporter.

"Taman ini (di GBK) ada 4,8 hektar, yang rusak sekitar 80 persen," ujar Basuki seusai meninjau kerusakan fasilitas di SUGBK, Senin (19/2/2018).

Baca juga: Erick Thohir Nilai Perlu Ada Tindakan Hukum untuk Oknum Perusak GBK

Fasilitas lainnya yang rusak adalah pintu 7, pintu 9, dan engsel flip up sebuah kursi penonton yang sudah dipasang kembali.

Kerugian atau biaya untuk memperbaiki kerusakan tersebut ditaksir kurang dari Rp 150 juta.

Semua kerugian dan perbaikan fasilitas SUGBK yang rusak ini ditanggung panitia penyelenggara Piala Presiden.

Panitia juga telah memberikan uang jaminan Rp 1,5 miliar sebelum Piala Presiden berlangsung.

Perbaikan tersebut dipastikan tidak akan memakan waktu lama, apalagi menghambat gelaran Asian Games pada Agustus.

Tempuh jalur hukum

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno Winarto mengatakan, pihaknya telah mengantongi wajah-wajah oknum suporter yang merusak fasilitas SUGBK.

Wajah-wajah oknum itu diketahui dari alat pendeteksi wajah yang dipasang di SUGBK. "Data (oknum) yang dorong-dorong pintu juga ada semua, fotonya ada semua," ujar Winarto.

Pengelola SUGBK akan menyerahkan semua data itu kepada panitia penyelenggara Piala Presiden 2018 apabila dibutuhkan untuk menempuh jalur hukum.

Sementara itu, Ketua Steering Committee Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait mengatakan, pihaknya mempertimbangkan menempuh jalur hukum terkait kerusakan fasilitas SUGBK tersebut.

Dia ingin memberikan efek jera untuk oknum suporter yang merusak fasilitas stadion.

"Memang sebaiknya law enforcement, ya, penegakan hukum harus ditegakkan, selama itu bisa didukung dengan bukti dan data, juga harus ada efek jera. Nanti saya pelajari sebaiknya seperti apa," kata pria yang akrab disapa Ara tersebut.

Baca juga: Fasilitas di GBK Rusak, Panitia Piala Presiden Akan Tempuh Jalur Hukum

Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan membina suporter klub sepak bola agar tidak lagi merusak fasilitas stadion.

Pembinaan, kata Ara, dilakukan jika pelaku yang merusak fasilitas masih di bawah umur.

Winarto juga akan turut mendiskusikan langkah untuk menindaklanjuti kerusakan fasilitas SUGBK itu bersama panitia penyelenggara dan aparat kepolisian.

Dengan adanya insiden perusakan fasilitas SUGBK, ia mengimbau semua suporter sepak bola menonton setiap pertandingan dengan tertib dan turut menjaga fasilitas yang ada.

Dia menyebut pengelola bisa saja memboikot perusak fasilitas SUGBK pada pertandingan-pertandingan berikutnya yang digelar di sana.

"Kan, ini kami juga harus ada proses edukasi kepada publik, sosialisasi ke publik, langkahnya bisa sampai ke sana (boikot perusak fasilitas GBK), kan, wajahnya sudah terekam," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com