Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Layani Tamu, Lima PSK Ditangkap di Apartemen Kalibata City

Kompas.com - 29/03/2018, 16:43 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima orang pekerja seks komersial (PSK) diamankan polisi saat sedang melayani pelanggan di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2018) malam.

"Pada malam itu penyidik menyamar dan mencoba memasuki kamar apartemen yang menurut informasi sedang digunakan untuk praktik prostitusi," ujar Panit 2 Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Dede Suhatmi, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (29/3/2018).

Ia mengatakan, saat itu para PSK melayani pelanggannya di lima kamar apartemen yang berbeda.

Baca juga: Tak Hanya Alexis, Sandiaga Bilang Prostitusi di Pinggir Jalan Juga Akan Ditindak

Polisi kemudian menangkap kelima PSK sebagai saksi, sedangkan kelima pria "hidung belang" dilepaskan.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary mengatakan, berdasarkan keterangan para PSK, polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus prostitusi ini.

"Kami mengamankan SL alias M (50), IP alias R (27), MP alias N (21) sebagai mucikari; dan YP alias Y (19) yang merupakan petugas apartemen yang bertugas mengantarkan pelanggan ke kamar yang telah ditentukan," katanya. 

Baca juga: Setelah Alexis, Anies Ditantang Bereskan Prostitusi di Pinggir Jalan

Kepada polisi, ketiga mucikari mengaku mematok harga khusus untuk penggunaan jasa para PSK.

Untuk layanan PSK selama 1 jam atau short time dikenakan tarif Rp 500.000, sedangkan untuk layanan selama 9 jam atau long time dikenakan tarif Rp 2,5 juta.

"Jadi para mucikari ini bertindak sebagai koordinator para PSK sekaligus penyedia kamar apartemen untuk melakukan kegiatan prostitusi," ucap Ade. 

Baca juga: Anies: Ditemukan Praktik Prostitusi dan Perdagangan Orang di Alexis

Ia melanjutkan, pengungkapan kasus ini bermula dari penyelidikan polisi menanggapi laporan masyarakat dan adanya dua berita dari media online mengenai praktik prostitusi di Apartemen Kalibata pada tahun 2016 dan 2018.

"Kami masih menyelidiki apakah kasus prostitusi ini ada hubungannya dengan kasus-kasus sebelumnya," ujarnya. 

Kompas TV Pelaku sudah menjalankan bisnis prostitusi online sejak empat tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com