Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijanjikan Rp 50.000 untuk Beli Burung Dara, Bocah 12 Tahun di Cikarang Dicabuli

Kompas.com - 12/04/2018, 14:34 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Unit PPA Polrestro Bekasi mengungkap kasus pencabulan yang menimpa seorang anak laki-laki berusia 12 tahun di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Peristiwa yang terjadi Minggu (31/12/2017) lalu tersebut dilakukan tersangka TN (39) di rumah kontrakannya.

"Peristiwa bermula saat korban bermain bersama temannya di sekitar rumah korban. Lalu datang tersangka yang ingin mencari burung dara sebagai peliharaan. Tersangka kemudian menanyakan kepada korban dan temannya," ucap Wakapolres Metro Bekasi AKBP Luthfi Sulistiawan saat ditemui di Mapolrestro Bekasi, Rabu (11/4/2018).

Baca juga : Murid SD Dicabuli 4 Anak di Bawah Umur hingga Hamil

Teman korban pertama menawarkan burung dara miliknya kepada pelaku. Namun pelaku tidak tertarik dan meminta korban mengantarkan ke penjual burung yang dekat dengan rumah korban.

Korban sempat menolak namun karena desakan pelaku akhirnya mengiyakan keinginan pelaku. Pelaku juga mengimingi dengan uang sebesar Rp 50.000.

"Namun bukannya pergi ke penjual burung, korban dibawa ke kontrakan pelaku. Di rumah itu pelaku melakukan pelecehan seksual terhadap korban dengan sodomi," ucap Luthfi.

Baca juga : Dicabuli Ayah Kandung, Siswi SMP Menangis dan Ketakutan

Menurut Luthfi, dari penelusuran keterangan pelaku, korban bukanlah yang pertama. Dalam keterangannya, pelaku sudah melakukan 10 kali pencabulan ke korban yang berbeda.

"Oleh karena itu kami tengah melakukan pendalaman dan mencari korban lain. Pelaku masih bujangan dan bekerja sebagai karyawan pabrik," ucap Lufhfi.

Terhadap perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 76 juncto pasal 82 UU RI no 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Pelaku diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Kompas TV Seorang pria warga Kota Baubau, Sulawesi Tenggara terpaksa ditahan pihak berwajib karena dilaporkan telah melakukan perbuatan cabul dengan anak dibawah umur.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com